Mungkin alasan pembantaian, kudeta dll, oleh kaum leninis atau stalinis, yang dianut oleh orang-orang PKI, diartikan sebagai proses transisi menuju cita-cita masyarakat tanpa kelas, karena dengan berkuasa, maka semakin mudah pula mendirikan suatu negara atau semacamnya tanpa kaum borjuis dan mendukung kesejahteraan kaum protletar. Secara logis bisa saja hipotesis tersebut dikatakan benar, tapi mereka lupa mendemakrasikan antara deduksi logis (logika) dan Induksi Empiris (sejarah) pada argument mereka, sehingga yang demikian mereka lakukan sudah melupakan asas fundamental dan fenomena historis dari ideologi komunis maupun marxis.
Marx akan menangis melihat ini, karena akibat perilaku Lenin, Stalin, hingga Musso dengan PKI-nya. Marx-pun dicap sebagai seorang filsuf yang sadis dan tak memiliki empati etis oleh kebanyakan ummat manusia di seluruh dunia.
Dan memang perlu diingat, betapa banyaknya dosa PKI dan Orba di negri ini, karena demi kepentingan politis, juta-an manusia berbangsa Indonesia harus terbunuh dengan sadis, semoga hal tersebut tak terulang lagi di negri kita yang tercinta ini.
Terimakasih, bila ada salah kata dan semacamnya, saya mohon maaf sebesar-besarnya, tentunya saya juga menerima kritik dan saran di kolom komentar, jangan lupa bila bermanfaat bagikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H