Mohon tunggu...
Muh Naufal
Muh Naufal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Muhammad Naufal

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan Infrastruktur dan Aktivitas Ekonomi

30 Oktober 2022   22:07 Diperbarui: 30 Oktober 2022   22:36 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jacob (2009) membagi infrastruktur menjadi dua bagian, yaitu infrastruktur dasar dan infrastruktur pelengkap :

  • Infrastruktur dasar atau basic infrastructure meliputi sektor-sektor yang mempunyai karakteristik publik dan kepentingan yang mendasar untuk sektor perekonomian lainnya, tidak dapat diperjualbelikan (non tradeable) dan tidak dapat dipisah-pisahkan baik secara teknis maupun spasial. Contohnya jalan raya, pelabuhan, kanal, kerta api, dan lain - lain.
  • Infrastruktur pelengkap atau complementary infrastructure seperti gas, listrik, telepon, dan pengadaan air minum.

Akan tetapi, pada saat ini infrastruktur pelengkap tersebut sudah bergeser menjadi infrastruktur dasar karena sangat dibutuhkan dan menjadi kebutuhan yang tidak kalah penting bagi masyarakat dalam aktivitas ekonomi maupun kehidupan sosial.

Infrastuktur yang baik juga akan membawa investasi atau penanaman modal di suatu negara atau wilayah menjadi lebih masif. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. Dalam Undang -- undang No.25 Tahun 2007 tentang penanaman modal dijelaskan bahwa :

  • Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Penanam modal dalam negeri merupakan perseorangan warga Indonesia, badan usaha Indonesia, Negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah Negara Republik Indonesia.
  • Penanaman Modal Asing atau PMA adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah Negara Republik Indonesia.

Penanaman modal asing (PMA) merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan pembangunan perekonomian yang bersumber dari luar negeri. Investasi yang bersumber dari penanaman modal asing (PMA) juga merupakan elemen yang penting untuk mengembangkan ekonomi. Ketersediaan infrastruktur pada suatu wilayah sangat penting, untuk dapat menarik investor dalam melakukan investasi pada wilayah tersebut sehingga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut dapat berjalan apabila pelayanan infrastruktur di wilayah tersebut baik, apabila pelayanan infrastuktur di wilayah tersebut buruk maka orang pun tidak akan menaruh modal atau berinvestasi di wilayah tersebut. Alhasil, wilayah tersebut tidak bisa berkembang dan menjadi stagnan.

Pertumbuhan ekonomi adalah upaya peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi lebih merujuk pada perubahan secara kuantitatif (quantitative change) dan biasanya dapat diukur dengan menggunakan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menyebabkan terciptanya kesempatan kerja yang bertambah, hal tersebut dikarenakan peningkatan produksi memerlukan penambahan input (demand) yaitu antara lain input tenaga kerja (supply). Semakin banyak orang yang bekerja maka semakin luas kesempatan kerja. Terciptanya kesempatan kerja yang luas diharapkan mampu menyerap tenaga kerja, sehingga penduduk yang bekerja memperoleh pendapatan, dimana pendapatan merupakan unsur yang terdapat pada masyarakat yang sejahtera yang ditunjukkan memalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM),

Indonesia merupakan negara berkembang yang berbentuk kepulauan. Bentuk kepulauan ini juga menjadi perhatian dalam pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur yang merata menjadi concern utama di Indonesia, jangan sampai pertumbuhan infrastruktur suatu wilayah jauh berbeda dari wilayah yang lainnya. Adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi menyebabkan disparitas antar pulau di Indonesia semakin melebar. 

Angka Produk Domestik Bruto atau PDB di pulau Jawa melebihi setengah dari jumlah seluruh PDB pulau di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh infrastruktur belum memadai serta teknologi yang berkembang masih minim. Selain itu, tingkat kemiskinan dan pertumbuhan PDRB pada pulau Papua memiliki angka yang sama-sama besar. Hal tersebut dapat disebabkan oleh ketimpangan penduduk yang memiliki modal besar dengan penduduk yang tidak memiliki modal besar.

Dukungan infrastruktur sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi setiap daerah. Dengan adanya dukungan infrastruktur yang baik terhadap setiap bidang akan berpengaruh kepada aksesibilitas. Aksesibilitas yang baik akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang baik pula sehingga dapat meciptakan lapangan pekerjaan yang luas dan roda perputaran ekonomi akan terus berjalan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun