Mohon tunggu...
Muh Manna12
Muh Manna12 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bob Gibson: Pitcher Legendaris yang Tak Terbendung

21 November 2024   09:40 Diperbarui: 21 November 2024   09:58 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika berbicara mengenai pitcher (pelempar) legendaris dalam sejarah Major Baseball League (MLB), kurang lengkap rasanya jika mengabaikan nama Bob Gibson. Ia tidak hanya sekadar pitcher, namun seorang pejuang yang tak kenal menyerah, dan simbol fenomenal dalam olahraga bisbol. Pria yang dikenal dengan kehebatannya ini adalah simbol dari klub bisbol St. Louis Cardinals, yang membawa gairah, intensitas, dan bakat mengesankan dalam setiap permainan yang ia mainkan. Gibson tidak hanya diingat sebagai pemain yang terampil, namun juga sebagai sosok yang mengubah aturan dalam olahraga bisbol. Inilah kisah perjalanan pemain bisbol yang menginspirasi masyarakat peminat olahraga ini.

Bob Gibson lahir di Omaha, Nebraska pada 9 November 1935. Ia tumbuh dalam lingkungan yang kondisinya sulit, karena harus berjuang melawan kemiskinan dan penyakit sejak kecil. Namun, hal itu tidak membuatnya menyerah, dan justru membentuk karakternya agar menjadi lebih kuat. Di usia remaja, Gibson menunjukkan minat dan bakat dalam olahraga, khususnya olahraga basket dan bisbol. Sebelum menjadi pitcher yang terampil, Gibson bahkan sempat bermain di tim bola basket terkenal, Harlem Globetrotters, pada tahun 1950-an. Namun, kemudian ia memutuskan untuk lebih berkonsentrasi terhadap olahraga bisbol.

Pada tahun 1957, Gibson menandatangani kontrak dengan klub bisbol St.Louis Cardinals dan memulai debutnya sebagai pemain bisbol profesional di ajang MLB pada tahun 1959. Pada saat itu, pemain kulit hitam masih sering dihadapkan dengan masalah diskriminasi. Tetapi, Gibson menghadapi hal tersebut dengan tenang dan lebih berkonsentrasi pada permainannya. Ia dikenal sebagai seorang pemain yang sangat intens dan tidak kenal takut. Karakternya yang keras dan semangat juangnya yang tinggi membuatnya pitcher yang diwaspadai lawan-lawannya.

Musim MLB tahun 1968 menjadi salah satu tahun terbaik bagi Gibson, yang mana membuat namanya tercatat dalam sejarah bisbol. Di musim tersebut, Gibson mencatatkan rekor dengan rata-rata Earned Run Average (ERA) sebesar 1.12, yang menjadi salah satu angka terendah dalam sejarah MLB. Angka ini menjadi bukti dominasi Gibson di atas lapangan, di mana ia sanggup menahan lawan-lawannya dalam mencetak angka dengan kemahiran melempar yang luar biasa. Tidak hanya sampai disitu, di tahun yang sama, ia mencetak 13 shutouts (permainan tanpa membiarkan lawan mencetak poin), sebuah prestasi yang jarang terjadi. Dominasinya yang begitu hebat menjadikan musim tersebut dijuluki sebagai "The Year of the Pitcher".

Dominasinya pada tahun 1968, juga membawa dampak besar dalam dunia bisbol, yang mana kemudian MLB memutuskan untuk menurunkan ketinggian mound (gundukan tempat pitcher melempar) dari 15 inci menjadi 10 inci. Aturan ini dibuat untuk memberikan permainan, mengurangi keunggulan pitcher, dan memberi kesempatan lebih untuk para pemukul dalam mencetak angka. Perubahan tersebut menunjukkan pengaruh penting Gibson hingga membuat aturan harus diubah untuk menyeimbangkan permainan.

Di sepanjang kariernya, Gibson mencatatkan berbagai penghargaan yang menunjukkan statusnya sebagai salah satu pitcher terbaik. Ia mendapat penghargaan Cy Young Award sebanyak dua kali, pada tahun 1968 dan 1970. Di luar itu, Gibson dikenal karena kehebatannya di pertandingan besar. Ia membantu St.Louis Cardinals memenangkan dua gelar World Series pada tahun 1964 dan 1967, sekaligus dia dinobatkan menjadi MVP di kedua tahun tersebut. Ia juga mencatatkan rekor 7-2 dalam sembilan kali tampil di World Series, dengan ERA 1.89. Gibson juga memegang rekor 17 strikeouts dalam satu pertandingan World Series pada tahun 1968, melawan Detroit Tigers. Ia merupakan pitcher yang tidak hanya sebatas keterampilan, melainkan juga memiliki kekuatan mental yang luar biasa, yang mampu tampil mengesankan walaupun dalam tekanan besar di suatu pertandingan.

Setelah pensiun pada tahun 1975, Gibson mendapat gelar penghargaan, menjadi salah satu anggota dari Baseball Hall of Fame pada tahun 1981. Ia juga memenangkan sembilan kali Gold Glove Award, atas keunggulannya dalam bertahan. Namanya juga diabadikan oleh St. Louis Cardinals dengan diabadikannya nomor punggung 45 yang ia kenakan.

Bob Gibson merupakan sosok yang memiliki ketangguhan, ketegasan, dan kedisiplinan dalam setiap pertandingan. Ia menginspirasi banyak pitcher setelahnya, termasuk pitcher-pitcher yang terus mempelajari cara untuk menghadapi tekanan situasi sulit dan lawan yang tangguh. Walaupun bisbol, telah banyak berubah sejak masanya, nama Bob Gibson senantiasa dikenang sebagai sosok yang tidak hanya mendominasi lapangan, namun juga mengubah permainan bisbol itu sendiri. Bob Gibson meninggal dunia pada 2 Oktober 2020 di Omaha, Nebraska, di usia 84 tahun. Warisan dan kontribusinya dalam dunia bisbol akan selalu dikenang oleh para penggemar dan pemain di seluruh dunia.

Referensi:

https://www.baseball-reference.com/players/g/gibsobo01.shtml

https://baseballhall.org/hall-of-famers/gibson-bob

https://www.mlb.com/cardinals/fans/tribute/bob-gibson/bio

https://www.britannica.com/biography/Bob-Gibson

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun