Mohon tunggu...
MSMH
MSMH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menggali Konsep Pelestarian Alam Melalui Etika dan Filsafat Lingkungan

16 November 2024   15:42 Diperbarui: 16 November 2024   16:14 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di masa kini, kesadaran mengenai perubahan iklim, polusi, deforestasi dan krisis lingkungan sudah jauh meningkat. Hal ini karena masyarakat semakin memahami peran manusia dalam mengelola alam. Salah satu aspek terpenting dalam memahami alam ini diantaranya melalui etika dan filsafat lingkungan. Kedua aspek ini memberikan pengaruh mendasar dalam menentukan tindakan yang bertanggung jawab dalam melestarikan lingkungan.

Adanya upaya yang mengacu pada teori etika biosentrisme, ekosentrisme, teori mengenai hak asasi alam, dan ekofeminisme, menjadikan manusia yang berperan sebagai anggota masyarakat harus memiliki andil dalam menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian alam. Karena pada dasarnya alam berhak untuk dihormati, tidak saja karena kehidupan manusia bertanggung jawab pada alam. Namun, karena secara ontologis, manusia adalah anggota komunitas ekologis. Bahkan perspektif ekofeminisme menjelaskan bahwa sikap hormat tersebut lahir dari relasi kontekstual manusia dengan alam dalam komunitas ekologis tersebut. Oleh sebab itu, penerapan dari sikap hormat tersebut menekankan peranan manusia dalam merawat, menjaga, dan memelihara alam beserta seluruh isinya.

Perilaku bersahabat dengan alam merupakan paradigma dan pemahaman baru mengenai alam semesta sebagai sistem kehidupan menyeluruh yang terintegrasi. Hal ini merupakan cara pandang baru yang holistis dan ekologis mengenai alam semesta, karena manusia hanyalah satu entitas dari kesatuan besar keseluruhan alam semesta, Sebuah sikap dan tindakan yang muncul dari relasi dengan alam yang saling melengkapi. Ide bersahabat dengan alam dan lingkungan hidup berawal dari gabungan kemampuan dan pengetahuan rasional di satu pihak dan pengalaman intuitif akan alam semesta dan lingkungan hidup di lain pihak.

Pada dasarnya, manusia secara pribadi lebih mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya dan memahami berbagai hal dalam menyelesaikan masalah-masalah lingkungan tersebut yang didasari dengan pengetahuan mereka mengenai lingkungan hidup. Pentingnya kesadaran manusia terhadap lingkungan tempat mereka tinggal dan beradaptasi, maka manusia cenderung lebih berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup sebagai bagian dari tempat tinggal dan tempat beraktivitas.

 Untuk melestarikan lingkungan tersebut diperlukan etika lingkungan sebagai aspek kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerapan etika lingkungan antara lain:

*Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya menjaga dalam pelestarian, keseimbangan dan keindahan alam.

*Manusia adalah bagian tak terpisahkan dari lingkungan, sehingga perlu menyayangi kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri

*Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energi

*Lingkungan disediakan tidak hanya untuk manusia, melainkan untuk mahluk hidup lain.

Tidak hanya itu, etika lingkungan juga membahas hubungan diantara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang berdampak pada alam dan antara manusia dengan mahluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan. Dalam hal ini, isu lingkungan hidup menjadi kajian dengan berbagai perspektif salah satunya perspektif kebijakan hukum dan perspektif moral lingkungan.

Begitu juga filsafat lingkungan berperan membawa koherensi antara sistem nilai manusia dengan pandangannya atas alam semesta, agar masing-masing aspek menjadi berkaitan satu sama lain, seperti dalam kebudayaan-kebudayaan tradisional. Filsafat lingkungan menyediakan kerangka berpikir yang mendalam menginspirasi pola pikir holistik. Dengan memahami hubungan manusia dan alam secara filosofis, kita akan lebih mudah memahami dampak tindakan kita terhadap ekosistem dan lebih termotivasi untuk melakukan perubahan yang bermanfaat bagi alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun