Jika dikupas lebih dalam, filsafat dan pendidikan adalah dua hal yang tidak terpisahkan, baik dilihat dari proses, jalan, maupun tujuannya. Hal ini sangat dipahami karena pendidikan, sejatinya adalah hasil spekulasi filsafat, terutama pada filsafat nilai, yaitu terkait ketidakmampuan manusia dalam menghindari fitrahnya sebagai diri yang selalu mengharapkan makna-makna kesamaan di dalam proses, ruang etika, dan ruang pragmatis. Dalam ruang ini, pendidikan bagi hidup manusia menjadi suatu aspek penting untuk membawanya pada hidup yang bermakna. Dengan adanya pendidikan, manusia akan mampu menjalani hidupnya dengan terarah.
Pada dasarnya filsafat pendidikan, tidak hanya mengevaluasi nilai-nilai secara kritis, namun juga menyusunnya dalam suatu hierarki. Nilai-nilai pendidikan ditentukan oleh nilai filosofis. Berbagai nilai pendidikan yang disebarkan oleh para filsuf yang berbeda telah diturunkan dari dunia mereka sendiri, serta pandangan para filsuf mengenai tujuan kehidupan manusia. Oleh sebab itu, keyakinan terhadap pengawasan pandangan dunia adalah fungsi spesifik dari filsafat dan perlu penerapan filosofis terhadap nilai-nilai tersebut.
Renungan pemikiran mengenai filsafat pendidikan membuka wawasan kita mengenai betapa luasnya tujuan dan proses pendidikan. Pendidikan bukanlah sekedar mencetak individu yang terampil, namun juga membina karakter, mengembangkan potensi moral, serta menyiapkan individu untuk berperan aktif dalam masyarakat. Melalui renungan pemikiran filsafat pendidikan ini, kita akan memiliki panduan penting dalam mewujudkan pendidikan yang lebih manusiawi, adil, dan bermakna.
Referensi:
Siahaan, Markos Sardianto. (2019). Filsafat Pendidikan. Palembang: Unsri Press.Â
Djamaluddin, Ahdar. Filsafat Pendidikan. Istiqra, Vol 1, No. 2, Maret 2024.Â
Anwar, Muhammad. (2015). Filsafat Pendidikan. Jakarta: Penerbit Kencana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H