Mohon tunggu...
Money Pilihan

Lembaga Keuangan Mikro Syariah Harapan Masyarakat Desa

15 Februari 2017   13:28 Diperbarui: 15 Februari 2017   13:36 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

BMT yang tumbuh dengan pesatnya sekarang ini mampu melayani nasabah lebih dari empat juta orang, berbagai bidang usaha mereka layani, mulai dari, petani, nelayan, pedagang kaki lima, tambal ban, pengrajin kecil, asongan, pabrik hingga jasa yang lebih modern.

Kembali terhadap harapan masyarakat mengenai lembaga keuangan mikro syariah ini, masayakat pedesaan berharap bahwa lembaga keuangan mikro syariah juga aktif memberikan informasi yang mudah didapatkan oleh masyarakat, adanya dunia internet memang mempermudah bagi masyarakat yang sudah memlilik smartphone sehingga bisa mengkases dari mana saja dan dimana saja terkait informasi yang dibutukan, lain halnya masyarakat bawah yang masih belum memilki smartphone yang sudah modern, rata-rata masyarakat pedesaan masih mengunakan handphone biasa jaman dulu yang hanya bisa digunakan untuk panggilan dan kirim pesan.

BMT memag masih belum mampu menjadi sebuah lembaga keuangan yang sudah besar dengan berbagai fasilitas dan pelayanan yang mudah didapatkan dimana saja dan kapan saja, seperti tarik tunai di ATM yang mempermudah masyarakat untuk menarik uangnya bila diluar jam kerja kantor. BMT dengan segala keterbatasannya juga diharapkan mampu memberikan kemudahan masayarakat apabila masyarakat lagi membutuhkan uangnya ketika diluar jam kerja, mengingat BMT pastinya belum ada layanan ATM, hal tersbut mungkn bisa diganti dengan layanan luar kantor dengan penanggung jwab tertertentu, sehingga masayakat tinggal menghubungi orang tersebut ketika membutuhkan uangnya d luar kantor.

Masyarakat desa juga suka terkait dengan pengajian-pengajian dan perkumpulan, dalam hal ini BMT juga bisa diharapkan mampu terjun ke masyarakat untuk memberikan edeukasi keuangan syariah sambil mengikuti pengjian, syukur-sukur apabila masyarakat menabung ketika setiap pengajian, hal ini pun akan menjadi keuntungan tersendri bagi Lembaga keuangan syariah dengan cara jemput bola seperti ini, hal tersebut perlu dilaukan karena masyarakat desa masih cenderung suka menabung uang di bawah bantal.

Masyarakat desa yang umumnya pertanian juga membutuhkan permodalan terkait pembelian bibit, pupuk dan hal lainnya, masyarakat petani ini kadang enggan untuk mengajukan permodalan ke lembaga keuangan syariah karena masyarajat petani masih memadang bahwa lembaga keuangan syariah hanya memberikan permodalan terkait wirausaha, hal juga dilatarbelakagi karena lembaga keuangan syariah dalam promosinya lebih banyak memburu para wirausahawan, seeangkan untuk ranah petani masih sangat minim perhatiannya.

Lembaga keuangan syariah yang biasa datang-datang ke pasar pasar tradisional desa untuk mengambil uang masyarakat yang ingin ditabung, bagi masyarakat petani, pelayanan yang seperti itu juga diharapkan oleh petani, dengan harapan petani bisa menabung menyisihkan sedikit demi sedikit dari hasil pertaniannya walaupun tidak sebanyak uang yang dimiliki oleh para pedangang di pasar-pasar tradisional.

Lembaga keuangan syariah adalah tonggak penggera ekonoi masyarakat bawah yang mengedeankan nilai-nilai islami, maka selayakanya patut didukung secara bersama-bersama, kesejehteraan masyarakat itu bukan dilihat dari lapisan atas ke bawah, namun dari lapisan dari bawah ke atas. Semoga lembaga keuangan syariah terus berkembang sesuai harapan bersama.  

Moh. Muhlis Anwar, 

Magister Ekonomi Syariah - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun