Dunia transportasi telah mengalami perubahan besar sejak era digital mengubah berbagai sektor industri. Kemunculan layanan transportasi berbasis aplikasi membawa revolusi yang mengguncang pola perjalanan masyarakat, menggantikan sistem konvensional yang sebelumnya mendominasi.
Di tengah gelombang disrupsi ini, banyak perusahaan tradisional mengalami kemunduran, bahkan tersingkir. Namun, kisah Bluebird---perusahaan taksi tertua dan terbesar di Indonesia---membuktikan bahwa inovasi dan adaptasi adalah kunci untuk bertahan dan bangkit lebih kuat.
Sebagai simbol transportasi Indonesia sejak tahun 1972, Bluebird sempat menghadapi tekanan berat akibat persaingan dengan aplikasi transportasi online. Armada biru yang dulu mendominasi jalanan, tiba-tiba kehilangan pangsa pasarnya. Masyarakat yang mulai beralih ke layanan berbasis aplikasi memaksa Bluebird menghadapi pilihan: berubah atau tergilas.
Namun, alih-alih menyerah, Bluebird memilih untuk bangkit. Dengan menggandeng teknologi dan merancang ulang strategi bisnis, Bluebird perlahan keluar dari keterpurukan. Peluncuran aplikasi MyBlueBird, kolaborasi strategis dengan platform seperti Gojek, dan inovasi armada mobil listrik menjadi bukti nyata keberanian perusahaan ini.
Langkah-langkah ini tidak hanya membawa Bluebird kembali ke arena persaingan tetapi juga membuktikan bahwa perusahaan konvensional dapat beradaptasi dengan arus digitalisasi.
Transformasi Digital: Pilar Kebangkitan Bluebird
Pada 13 Oktober 2020, Bluebird dinobatkan sebagai Digital Transformer di Indonesia dalam acara bergengsi IDC DX Awards. Penghargaan ini diberikan kepada organisasi yang berhasil mendigitalkan operasional mereka melalui teknologi digital.
Bahkan, Noni Purnomo, Presiden Direktur PT Blue Bird Tbk, mendapatkan penghargaan sebagai DX CEO 2020, atas keberhasilannya memimpin transformasi berbasis tiga pilar: fokus pada orang dan organisasi, fundamental TI, dan inovasi digital. Langkah ini membuktikan bahwa transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang membangun budaya kerja yang adaptif, mengubah pendekatan bisnis, dan menciptakan nilai baru bagi pelanggan.
Sebagaimana diungkapkan George Westerman dalam bukunya Leading Digital, "Transformasi digital adalah tentang menciptakan keunggulan kompetitif dengan mengubah cara perusahaan berpikir, beroperasi, dan melayani pelanggan."Melalui pendekatan ini, Bluebird tidak hanya mempertahankan relevansinya di pasar tetapi juga meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan di era digital yang terus berubah.
Inovasi Layanan: Menyediakan Solusi untuk Semua
Bluebird terus menunjukkan komitmen kuat dalam menyediakan layanan transportasi yang inklusif dan ramah lingkungan. Salah satu langkah nyatanya adalah penyediaan layanan transportasi bagi difabel, yang memperkuat citra Bluebird sebagai perusahaan yang peduli terhadap kebutuhan masyarakat yang beragam.
Selain itu, Bluebird juga memperkenalkan armada mobil listrik, Silverbird Tesla, sebagai respons terhadap meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan lingkungan. Dengan ini, Bluebird tidak hanya mendukung upaya global dalam mengurangi emisi karbon tetapi juga memberikan pengalaman berkendara yang nyaman dan modern.