Angin merupakan salah satu parameter meteorologi yang sangat penting dalam menciptakan fenomena cuaca di atmosfer, khususnya di troposfer. Angin terbentuk karena perbedaan tekanan antarwilayah di sekitarnya yang membuat terjadinya pergerakan massa udara. Di atmosfer bumi ini, angin dapat diklasifikasikan menjadi angin global, angin regional, dan angin lokal.
Angin lokal merupakan angin yang bergerak dalam skala meso dan memengaruhi wilayah dengan jarak kurang lebih 20 km. Terdapat berbagai jenis angin lokal, salah satunya yaitu angin fohn. Angin fohn merupakan salah satu angin lokal yang memiliki ciri khas berupa angin yang bersifat panas, kering, dan cepat. Angin ini biasanya terbentuk di wilayah pegunungan, di mana angin ini terbentuk di belakang pegunungan dari arah angin (leeward side). Angin ini dapat menciptakan kekeringan pada wilayah leeward side karena memiliki curah hujan yang rendah dan suhu yang relatif panas.
Angin fohn ini terjadi ketika aliran udara yang melewati daerah penghalang seperti pegunungan. Saat bergerak melewati windward side pegunungan (sisi yang menghadap angin), udara dipaksa naik dan mengalami dry adiabatic lapse rate (DALR) di mana suhu turun ~ 10C setiap kenaikan 1.000 meter. Ketika suhu parsel udara telah mencapai titik embun (0C), parsel udara akan mengalami wet adiabatic lapse rate (WALR) di mana suhu udara turun ~ 6,5C setiap kenaikan 1.000 meter. Hal itu menyebabkan pembentukan awan dan hujan pada bagian depan pegunungan (windward side). Aliran udara yang telah kehilangan sebagian besar kelembapanya akibat hujan yang terjadi di windward side, kemudian bergerak turun menuju leeward side. Aliran udara yang bergerak turun ini mengalami DALR dimana suhu udara naik ~ 10C setiap penurunan 1.000 meter, hal ini membuat suhu dan kelembapan udara pada leeward side menjadi panas dan kering.
Angin fohn ini memiliki nama yang berbeda-beda tergantung lokasinya. Beberapa nama-nama angin fohn di dunia yang terkenal, seperti santa anna (California, Amerika Serikat), chinook (Pegunungan Rocky, Amerika Serikat), favonio (Italia), dan foehn (Pegunungan Alps). Selain itu, terdapat juga beberapa nama angin fhon di Indonesia, seperti bahorok (Deli, Sumatra Utara), brubu (Makassar, Sulawesi Selatan), bumbang (Cirebon, Jawa Barat), wambraw (Biak, Papua), dan gending (Probolinggo, Jawa Timur).
Angin fohn ini dapat memberikan dampak yang cukup signifikan terutama pada wilayah leeward side (sisi bayangan hujan). Suhu dan kelembapan dari angin fhon yang relatif panas dan kering ini dapat menciptakan bentang alam yang relatif kering dan penyebaran vegetasi yang terbatas. Seperti angin bahorok (Deli, Sumatra Utara), angin kencang ini dapat merusak pertanian, menyebabkan kekeringan, menghambat pertumbuhan awan pembawa hujan, serta merusak pemukiman di wilayah sisi bayangan hujan (leeward side).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H