Dimensi spiritual menjadi bagian tak terpisahkan dalam pembelajaran ini. Pak Muqowim menjelaskan bahwa bagi orang beragama, semua yang dialami tidak bekerja sendiri - ada hukum Tuhan yang bekerja. Mengutip ayat Al-Quran "fainnama'al 'usri yusraa", beliau menegaskan bahwa semakin besar usaha, semakin besar pula kemudahan yang akan didapat.
Kemudian dilanjutkan dengan latihan mindfulness atau meditasi selama 10 menit, kami berjalan hening mengamati setiap detail di sekitar. Dengan berjalan itu antara tubuh, pikiran dan jiwa jadi satu, dengan cara ketika kami melangkah itu memang kami pengen dan kami sadar kami sedang melangkah di situ, apa pun yang kami lewati kami perhatikan, bahkan sekecil apapun itu dan memberikan makna terhadap sesuatu tersebut. Setelah kegiatan memakanai diri, mengendalikan diri dan memaknai sekitar selesai, kami kembali dan menyampaikan apa yang kita dapat di lanjut dengan pak Muqowim menyampaikan materinya.Â
"Kekuatan sekarang adalah kuncinya," tegas Pak Muqowim menjelang akhir sesi. "Masa depan kita tergantung apa yang ada di pikiran saat ini." Beliau menekankan tiga kunci kesuksesan: menghilangkan kata "tidak mungkin" yang membunuh keajaiban, menghapus "tidak bisa" yang merendahkan potensi diri, dan membuang "aku sudah tahu" yang menghentikan proses belajar.
Dari perjalanan pembelajaran ini, beberapa nilai penting berhasil tertanam dan perlu terus dikembangkan:
1. Nilai yang diperoleh:
- Kesadaran diri yang mendalam melalui praktik mindfulness
- Proaktif dalam kebaikan lewat konsep Guardian Angel
- Kemampuan mendengar aktif dan berempati
- Kekuatan visualisasi positif untuk masa depan
- Kebijaksanaan dalam memaknai setiap pengalaman
2. Nilai yang perlu dikembangkan: