Mohon tunggu...
MUH IHSAN PATAU
MUH IHSAN PATAU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya berprofesi sebagai mahasiswa di Universitas Halu Oleh Kendari
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya memiliki hobi membuat kanten atau artikel yang menarik untuk di upload di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Taktik Jaga-jaga PDI-P: Mendekati Koalisi Amin untuk Antisipasi Kemungkinan Ganjar Tak Lolos ke Putaran Kedua

24 November 2023   10:37 Diperbarui: 24 November 2023   11:53 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) disorot dalam upayanya menjalin komunikasi dengan Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP), yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Langkah ini dianggap sebagai taktik jaga-jaga, dugaan sebagai antisipasi terhadap potensi ketidaklolosan capres-cawapres nomor 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD ke putaran kedua Pilpres 2024.

Pengamat politik Jannus TH Siahaan menyatakan bahwa strategi mendekati kubu Amin memberi peluang bagi PDI-P untuk menjajaki rencana koalisi dengan Partai Nasdem dan PKB jika Anies-Cak Imin tak lolos ke putaran kedua. Analisisnya menyoroti kemungkinan pergeseran dukungan pendukung Anies-Muhaimin ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming jika Ganjar berhadapan dengan mereka.

Jannus menilai peluang PDI-P mendapatkan dukungan dari Partai Nasdem dan PKB cukup besar, mengingat kedua partai tersebut memiliki hubungan akrab dengan PDI-P selama sembilan tahun terakhir. Selain itu, ia merinci bahwa skenario sebaliknya juga mungkin terjadi, di mana PDI-P bisa menyerahkan suaranya ke kubu Amin jika Ganjar-Mahfud tidak lolos, sebagai ungkapan "kemarahan" terhadap Jokowi dan Gibran.

Sebelumnya, PDI-P mengalami tekanan politik menjelang Pilpres dan Pemilu 2024, yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto. Hasto mengklaim adanya penurunan baliho Ganjar-Mahfud dan intimidasi terhadap tim sukses, yang memicu pembangunan komunikasi dengan Amin sebagai respon terhadap situasi yang sama.

Pernyataan PDI-P mengenai komunikasi ini, meskipun dibantah oleh kubu Anies-Cak Imin, menunjukkan dinamika kompleks dan persaingan sengit di panggung politik menjelang Pilpres 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun