Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Hendropriyono, memberikan prediksi menarik terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hendropriyono menyatakan bahwa pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Prabowo-Gibran, memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan. Namun, partai politik, seperti PKB, menyatakan ketidakyakinannya terhadap prediksi ini.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menanggapi pernyataan Hendropriyono dengan skeptis. Ia menyatakan ketidakyakinannya terhadap prediksi tersebut, menegaskan bahwa angin perubahan yang kencang dapat membalikkan situasi politik. Menurutnya, pernyataan Hendropriyono dianggap sebagai bagian dari upaya untuk mempengaruhi persepsi, dengan meragukan adanya hasil survei yang meyakinkan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.
Jazilul menyinggung tentang ramalan sebelumnya terkait pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) yang diperkirakan gagal mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam kenyataannya, AMIN berhasil mendaftar sebagai pasangan pertama dengan nomor urut 1. Pernyataan ini menunjukkan bahwa prediksi politik tidak selalu dapat diandalkan.
Hendropriyono, sebagai seorang guru besar intelijen, mengemukakan analisisnya dari sudut pandang intelijen. Ia menyoroti mesin politik pendukung Prabowo-Gibran yang dianggapnya kuat dan terorganisir dengan baik. Menurutnya, Golkar dan Demokrat telah diatur sebagai mesin politik yang akan bergerak efisien di lapangan. Hendropriyono juga menyoroti peran Partai Gerindra dalam administrasi logistik keuangan yang baik.
Strategi yang diusung Hendropriyono didesain untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam satu putaran. Namun, ia juga mencatat bahwa tersedia strategi cadangan jika Pilpres berlangsung dua putaran, dengan melibatkan partai seperti PAN, PBB, dan Partai Gelora.
Dalam penutupnya, Hendropriyono menegaskan prinsip nasionalismenya, menyatakan bahwa ia mendukung para kontestan yang memiliki platform politik berbasis nasionalisme, rasa kebangsaan, dan mengedepankan Pancasila. Meskipun ia memberikan prediksi kemenangan bagi Prabowo-Gibran, dinamika politik yang terus berubah menjelang Pilpres 2024 menunjukkan bahwa hasil akhirnya masih menjadi tanda tanya besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H