Di tanah yang merah berdebu, Palestina terbaring,
Negara yang malang, di tengah pertempuran panjang,
Dihiasi dengan sejarah dan keindahan alam yang megah,Namun, diselimuti oleh duka dan kepedihan yang mendalam.
Tahun demi tahun, pertempuran tak kunjung usai,
Rakyat Palestina, hati mereka penuh dengan api,
Mereka berjuang untuk hak mereka, untuk tanah yang suci,
Dalam bayangan tembok-tembok yang memisahkan dan membagi.
Jerusalem, kota suci, yang menjadi pusat konflik,
Dua agama bersaing untuk kekudusan di dalam tembok batu,
Tapi rakyat Palestina yang malang, mereka hanya ingin hidup dalam damai,
Di bawah langit biru, tanpa ancaman, di bawah matahari terbit yang cerah.
Mereka menghadapi kesulitan sehari-hari, kekurangan dan blokade,
Tetapi semangat mereka tak pernah padam, mereka tak pernah menyerah,
Mereka bermimpi tentang hari ketika tanah mereka akan merdeka,
Dan perdamaian akan datang, membawa harapan dan kebahagiaan yang tulus.
Palestina, negara yang malang, tetap menjadi simbol perjuangan,
Untuk keadilan dan hak asasi, untuk masa depan yang lebih baik,
Kami berdiri bersama, dengan hati yang terbuka dan tulus,
Mendoakan perdamaian dan kebahagiaan untuk rakyat Palestina, negara yang malang.