Mohon tunggu...
MUH IHSAN PATAU
MUH IHSAN PATAU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya berprofesi sebagai mahasiswa di Universitas Halu Oleh Kendari
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya memiliki hobi membuat kanten atau artikel yang menarik untuk di upload di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Harga BBM akan Naik Lagi pada Awal Bulan November 2023

1 November 2023   05:02 Diperbarui: 1 November 2023   05:09 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan aturan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada bulan November 2023. Kenaikan harga BBM ini disebabkan oleh naiknya harga minyak dunia, yang terpengaruh oleh konflik di Timur Tengah. Namun, Pemerintah telah menetapkan batasan tertentu terkait harga BBM non-subsidi yang diberlakukan oleh Badan Usaha. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, menegaskan bahwa ada batasan yang harus dipatuhi, meskipun hingga saat ini aturan tersebut belum disetujui.Setiap tanggal 1, perusahaan minyak seperti Pertamina dan Badan Usaha lainnya, seperti Shell, Vivo, dan bp-AKR, melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi. Pada bulan Oktober 2023 lalu, Pertamina telah menaikkan harga jual untuk berbagai jenis BBM, termasuk Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Harga-harga ini mengalami peningkatan signifikan.

Penyesuaian harga BBM juga terjadi di stasiun pengisian bahan bakar swasta seperti Shell, Vivo, dan BP-AKR. Ini mencakup kenaikan harga untuk berbagai jenis BBM, seperti Shell Super, Shell V-Power Diesel, dan Shell V-Power Nitro+. Vivo dan BP-AKR juga mengalami peningkatan harga pada berbagai jenis BBM seperti Revvo 90, Revvo 92, Revvo 95, BP 92, BP Ultimate, dan BP Diesel.

Namun, tidak semua jenis BBM mengalami perubahan harga. Misalnya, harga Pertalite dan BioSolar tetap tidak berubah. Pertalite tetap dijual dengan harga Rp10.000 per liter, sementara BioSolar tetap diangka Rp6.800 per liter.

Kenaikan harga BBM ini tentu akan berdampak pada biaya hidup masyarakat dan berbagai sektor ekonomi. Meskipun pemerintah memiliki alasan untuk menaikkan harga BBM, hal ini bisa menjadi perhatian bagi konsumen dan pengusaha. Masyarakat harus mempersiapkan diri untuk menghadapi dampak kenaikan harga BBM yang akan terjadi pada 1 November 2023 mendatang.

Kenaikan harga BBM selalu menjadi isu sensitif di banyak negara, termasuk Indonesia. Dampaknya akan terasa dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti biaya transportasi, inflasi, dan harga barang konsumen. Pengusaha dan pelaku usaha juga akan merasakan dampaknya, terutama mereka yang tergantung pada BBM dalam operasional mereka.

Pemerintah perlu mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengurangi dampak sosial dari kenaikan harga BBM ini. Ini bisa mencakup pemberian subsidi kepada kelompok masyarakat yang rentan, peningkatan efisiensi energi, dan promosi penggunaan kendaraan listrik atau alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Selain itu, Pemerintah harus tetap berkomunikasi secara efektif dengan publik untuk menjelaskan alasan di balik kenaikan harga BBM ini dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampaknya. Hal ini akan membantu mengurangi ketidakpastian dan potensi protes dari masyarakat.

Dalam jangka panjang, Indonesia juga perlu mempertimbangkan diversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada impor minyak. Investasi dalam energi terbarukan dan upaya untuk meningkatkan efisiensi energi dapat membantu negara ini menjadi lebih mandiri secara energi dan lebih tahan terhadap fluktuasi harga minyak dunia.

Dengan situasi yang terus berubah di pasar energi global, kebijakan terkait harga BBM perlu selalu disesuaikan agar tidak merugikan masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.

Untuk menghadapi tantangan kenaikan harga BBM yang terjadi akibat faktor-faktor global, seperti konflik di Timur Tengah, pemerintah perlu mengambil berbagai langkah proaktif. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:

1. **Transparansi dan Edukasi:** Pemerintah harus menjelaskan secara transparan alasan di balik kenaikan harga BBM kepada masyarakat. Ini termasuk menjelaskan bagaimana perubahan harga minyak dunia dan faktor-faktor lainnya memengaruhi harga di dalam negeri. Edukasi ini akan membantu masyarakat memahami kebijakan tersebut.

2. **Proteksi Sosial:** Pemerintah perlu mempertimbangkan langkah-langkah proteksi sosial untuk kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap kenaikan harga BBM. Misalnya, memberikan subsidi langsung kepada keluarga miskin atau program-program bantuan sosial yang lebih luas.

3. **Promosi Kendaraan Ramah Lingkungan:** Pemerintah dapat mendorong penggunaan kendaraan berbahan bakar alternatif atau listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Insentif seperti pembebasan pajak atau diskon untuk kendaraan-kendaraan tersebut dapat membantu mendorong peralihan.

4. **Efisiensi Energi:** Pemerintah harus mendorong program efisiensi energi di berbagai sektor, termasuk transportasi, industri, dan rumah tangga. Ini dapat membantu mengurangi konsumsi BBM secara keseluruhan.

5. **Diversifikasi Sumber Energi:** Langkah jangka panjang yang penting adalah diversifikasi sumber energi. Investasi dalam energi terbarukan dan pengurangan ketergantungan pada impor minyak akan membuat negara lebih tahan terhadap fluktuasi harga minyak dunia.

6. **Koordinasi Regional:** Kerja sama regional dalam menghadapi kenaikan harga minyak juga penting. Negara-negara tetangga dapat berbagi pengalaman dan sumber daya untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM.

Pemerintah perlu memastikan bahwa langkah-langkah ini diambil dengan hati-hati dan seimbang sehingga masyarakat tidak terlalu menderita akibat kenaikan harga BBM, sementara pada saat yang sama mengelola keuangan negara dengan bijak. Dengan pendekatan yang cermat, negara dapat mengatasi tantangan kenaikan harga BBM dengan dampak minimal bagi masyarakat dan perekonomian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun