Jadi satu-satunya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya tragedi Mina adalah dengan mengubah struktur perangkat keras, yaitu membuat sistem pencegahan. Dalam pikiran saya, sistem pencegahan yang akan dibangun mempunyai fungsi-fungsi utama sebagai berikut:
- Dapat menghitung jumlah jamaah yang melintas di rute tertentu di waktu tertentu
- Dapat menghitung kepadatan rata-rata jama’ah di sepanjang rute tertentu
- Dapat menentukan distribusi kedatangan jama’ah ke jamarat (seragam, normal, eksponensial, poisson, atau yang lainnya)
Nah data-data tersebut setelah dikumpulkan selama beberapa musim penyelenggaran haji, dapat disimpulkan karakteristiknya. Dengan melakukan simulasi terlebih dahulu dengan program komputer, setelah diperoleh kesimpulan, dapat dibangun infrastruktur sistem pencegahan, misalnya dengan:
- Memasang alat-alat yang dapat menghitung jumlah jama’ah yang melintas di tempat tertentu.
- Dibuat sistem buka tutup. Jadi misalnya kepadatan jama’ah di rute tertentu sudah di ambang maksimal, maka secara otomatis ada peringatan, dan rute tersebut ditutup sementara sampai kepadatan normal.
- Alat-alat penghitung jumlah jama’ah yang melintas dan penghitung kepadatan ini dipasang di jarak-jarak tertentu dari awal sampai akhir rute, sehingga sejak awal sudah dapat diprediksi bagaimana situasi sistem pada waktu tertentu.
- Dengan adanya sistem buka tutup ini, perilaku-perilaku negatif dari para jama’ah yang dapat menimbulkan kekacauan dapat diminimalkan.
Saya yakin pembangunan sistem ini sangat jauh lebih murah dibanding pembangunan perluasan Masjidil Haram.
C. Analisa Singkat terhadap Tragedi Mina 2015
Dengan memperhatikan karakteristik sistem yang sudah saya deskripsikan di atas, saya mencoba mencari sebab-sebab bagaimana tragedi Mina 2015itu bisa terjadi. Seperti saya deskripsikan, hal-hal yang dapat menimbulkan kekacauan sistem adalah:
-Kecepatan jama’ah tiba-tiba berubah mendadak
Hal ini bisa disebabkan adanya jama’ah yang terjungkal, terjatuh, atau melawan arus, apalagi kalau pas di persimpangan jalan. Tetapi sekali lagi saya tekankan menyalahkan jama’ah adalah sesuatu yang tidak elegan. Yang melawan aruspun kadang bukan karena disengaja, tetapi karena terbawa oleh sistem yang rentan terjadi kekacauan. Dorong-mendorong antar jama’ah juga harus dipahami sebagai mekanisme pertahanan diri alamiah dalam menghadapi situasi yang kacau. Artikel online yang dapat digolongkan menyalahkan jama’ah misalnya adalah:
Saya hanya berharap, semoga penulis ini menulis dengan pandangan objektifnya, bukan karena didasari oleh kebencian terhadap golongan tertentu.
-Kepadatan jama’ah yang meningkat secara mendadak
Hal ini mungkin disebabkan oleh pengalihan arus, sehingga jama’ah terkumpul di rute tertentu, ataupun karena distribusi kedatangan jama’ah yang cenderung eksponensial, semakin lama semakin banyak. Salah satu artikel online yang dapat digolongkan pada sebab ini adalah yang memuat cerita langsung dari saksi hidup yang terlibat dalam situasi kacau tragedi Mina 2015, tetapi bukan korban. https://news.detik.com/berita/3028550/saksi-mata-askar-belokkan-jemaah-haji-indonesia-ke-204