Mohon tunggu...
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi Mohon Tunggu... lainnya -

Saya manusia biasa yang makan dan minum...bisa lapar dan haus..yang bisa senyum dan sakit...bisa gembira dan luka hati...bisa tertawa dan meneteskan air mata...seperti teman-teman semua...saya manusia...\r\nTapi hamba ini berdo'a..jika hamba mati..darah hamba mengalir di bumi dan menulis kalimat الله\r\n\r\nwww.suaramuhibbuddin.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor Lingkungan yang Memberi Pengaruh bagi Remaja

17 September 2010   03:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:11 4013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_1084" align="alignright" width="146" caption="Bimbingan dan Konseling"][/caption] Dalam buku Sosiologi Keluarga: Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan Anak, Soerjono Soekanto (2004:70), menjelaskan beberapa jenis lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku remaja:

a. Orang tua, saudara-saudara dan kerabat, yang ini merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh dalam diri remaja. Melalui lingkungan ini, remaja mengenal lingkungan dan jenis pergaulan-pergaulan berikutnya yang akan menambah banyak pengaruh yang lain. Usia remaja merupakan usia pancaroba di mana masih dalam rangka mencari indentitas tertentu, di mana pencarian identitas ini pertama tertuju pada sosok dalam diri orang tua, kerabat atau saudaranya. Jika tidak diperoleh dari orang tua, kerabat atau saudara ini, maka pelarian pencarian indentitas tersebut akan beralih ke lingkungan berikutnya, bisa teman sepermainan atau teman di sekolah.

Beberapa hal yang merusak atau mengganggu proses asimilasi remaja dengan keluarganya sehingga remaja mencari kenyamanan bergaul di luar keluarga adalah :

1) Tidak ada saling pengertian mengenal dasar-dasar kehidupan bersama

2) Terjadinya konflik mengenai otonomi, di mana satu pihak orang tua ingin agar anaknya dapat mandiri, di lain pihak keluarga mengekangnya

3) Terjadinya konflik nilai-nilai yang tidak diserasikan

4) Pengendalian dan pengawasan orang tua yang berlebihan

5) Ketiadaan rasa saling menolong dan kebersamaam dalam keluarga

6) Adanya masalah dalam hubungan antara ayah dan ibu

7) Jumlah anak yang banyak yang kurang mendapatkan kasih saying orang tua

8) Campur tangan pihak luar keluarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun