Dari al-Ahnaf ibn Qays, dikatakan kepadanya: "Engkau sudah tua renta dan puasa akan membuatmu lemah". Al-Ahnaf menjawab: "Saya menyiapkannya untuk perjalanan yang panjang; bersabar dalam ketaatan kepada Allah swt. lebih ringan dari pada bersabar atas siksa-Nya."
Dalam hadits lain juga disebutkan, Rasulullah SAW bersabda : “ Puasa adalah benteng penghalang, maka janganlah ia berucap dengam kalimat buruk, mencaci, dan menghina, jika ada yang mengganggunya atau mengumpatnya katakanlah aku puasa, aku puasa. Demi Allah yang diriku dalam genggaman-Nya, sunguh aroma tidak sedap di mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada wangi misik, karena ia meninggalkan makanannya, minumannya, dan syahwatnya karena Aku (Allah SWT). Puasa adalah untuk-Ku, dan Aku yang membalasnya, dan setiap pahala dibalas 10 kali lipat darinya”. (Shahih Bukhari).
Benteng yang kita bangun sendirian, dalam jaga dan kesadaran kita, tanpa ada orang lain tahu sebenarya kita berpuasa atau tidak, jadikanlah benteng ini kokoh dan tangguh, agar semua harapan dan keselamatan kita terjaga oleh benteng itu. Agar apabila kita menerima kemungkinan kenyataan terburuk dalam hidup kita, kita sudah siap dan tegar menerimanya tanpa membenci diri sendiri, Nabi Muhammad, orang lain apalagi membenci sang pencipta takdir, yaitu Allah.
Jama’ah Kajian Subuh Online yang dicintai Allah…
Demikianlah kajian subuh online pagi hari ini, semoga semuanya ada manfaatnya, dan panulis memohon maaf jika ada kata yang menyinggung perasaan pembaca yang budiman.
Akhir kalam..
Jazakumullah….
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H