Kita sering memperbincangkan sosok K.H. Hasyim Asy'ari atau kita mendiskusikan Nahdatul Ulama (NU) dengan gerakan onderbouw-nya. Amat disayangkan kita sering luput dan absen dari sejarah dan pemikiran beliau sebagai pendirinya Nahdatul Ulama (NU).
1. Biografi K.H. Hasyim Asy'ari
K.H. Hasyim Asy'ari, dalam Halaman 15 menjelaskan garis keturunan atau silsilah dari K.H. Hasyim Asy'ari, Mulai Bapak-Ibu, yang dari kedua orang tuanya mengalir darah priyayi dan kyai. Silsilah dari ayahnya mengalir darah Brawijaya VI, Joko Tingkir sampai ke K.H. Hasyim Asy'ari. Sedangkan dari sang Ibu mengalir darah Muhammad 'Ainul Yaqn atau dikenalnya dengan naman Sunan Giri.
2. Perjalanan Pendidikan
K.H. Hasyim Asy'ari melakukan perjalalan pendidikan luar biasa ketika muda (bahkan K.H. Hasyim Asy'ari mengajar di pondok milik Ayah-nya ketika umur 14 tahun) setelah itu mulai mondok di jawa bagian madura, pondok milik Syekh Kholil al-Bangkalan. K.H. Hasyim Asy'ari juga berangkat ke Mekkah untuk belajar pada Syekh Mahfudz At Turmusi atau Altarmasi (yang merupakan tokoh Pondok Tremas).
3. Sejarah Perlawanan
Dibuku ini diterangkan sejarah melawan Belanda dan Jepang. Kemudian baru diperkenalkan dengan pemikiran yang beliau serap dari guru-gurunya. Pada halaman 49 merupakan pandangan tentang islam transformatif, dan tidak ada kaitannya dengan sejarah Nahdhatul Ulama (NU) atau K.H. Hasyim Asy'ari.
K.H. Hasyim Asy'ari juga memiliki beberapa buku yg dirangkum di dalam buku ini. Hal 78 menjelaskan bagaimana pemikiran beliau mengenai pendiikan yang tertuang dalam buku beliau yang berjudul Adab Al-Alim Wa Al-Muta'alim yang isinya berkaitan dengan adab menuntut ilmu, murid, ilmuwan dll.
4. Penutup
Dari kajian buku ini, Bab 4 halaman 107 atau tepatnya sub bab D halaman 123, dipaparkan melalui para intelektual yang meneliti dan mengkaji  tentang pemikiran atau paradigma K.H. Hasyim Asy'ari yang dapat disimpulkan. K.H. Hasyim Asy'ari merupakan ahli hadist namun sangat konservatif dalam memahami islam dan lebih condong pada sufisme Al Ghazali, mungkin K.H. Hasyim Asy'ari  belum sempat membaca karya Ibnu Rush yang bisa saja berdampak pada K.H. Hasyim Asy'ari yang akan mengkajii ulang tentang aristotelian dan pemikirannya.
Referensi dari BukuK.H. Hasyim Asy'ari, Biografi 1871-1947 karya Muhammad Rifai
Silahkan lihat video review bukunya di channel YouTube Muhib DuaSembilan