Mohon tunggu...
Muhammad Harun Arrasyid
Muhammad Harun Arrasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Universitas Airlangga

Memiliki ketertarikan kuat terhadap isu-isu seputar dunia investasi dan lingkungan. Saat ini tengah serius mengembangkan hardskill photography, digital marketing dan desain grafis dengan harapan dapat mencapai kebebasan finansial di usia muda. Lebih memilih bekerja atau belajar di situasi yang tenang, mengisi energi melalui refleksi diri, nonton film dan series serta bercengkerama dengan teman.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Restorasi Ekosistem: Mengembalikan Kehidupan pada Lahan Terdegradasi

13 Juli 2023   17:30 Diperbarui: 13 Juli 2023   20:37 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lahan terdegradasi merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh manusia dan planet kita saat ini. Perusakan dan penurunan kualitas ekosistem alami mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati, degradasi lahan, dan kerusakan lingkungan. Namun, dengan konsep restorasi ekosistem, kita dapat mengembalikan kehidupan pada lahan-lahan terdegradasi. 

Restorasi ekosistem adalah proses pengembalian fungsi dan keanekaragaman ekosistem yang terganggu atau terdegradasi ke kondisi semula atau mendekati kondisi semula. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan mendukung kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia. Restorasi ekosistem melibatkan serangkaian tindakan, mulai dari penanaman kembali vegetasi asli hingga pemulihan struktur tanah dan siklus air.

Pentingnya restorasi ekosistem terletak pada manfaatnya bagi manusia dan lingkungan. Pertama, restorasi ekosistem dapat mengembalikan keanekaragaman hayati yang hilang. Dengan mengembalikan tanaman asli dan menciptakan habitat yang sesuai, kita dapat memberikan peluang bagi spesies-spesies langka atau terancam punah untuk bertahan dan berkembang biak. Keanekaragaman hayati adalah aset berharga yang memiliki nilai ekologi, ekonomi, dan sosial.

Kedua, restorasi ekosistem dapat mengembalikan fungsi ekosistem yang penting. Ekosistem yang sehat menyediakan layanan ekosistem seperti penyediaan air bersih, penyimpanan karbon, perlindungan dari bencana alam, dan pemurnian udara. Restorasi ekosistem dapat memperbaiki siklus air dan menjaga kelembaban tanah, yang penting bagi pertanian dan kehidupan manusia secara umum.

Upaya restorasi ekosistem melibatkan berbagai tindakan yang dapat dilakukan di lahan terdegradasi. Pertama, penanaman kembali vegetasi asli menjadi langkah penting. Dengan menggunakan tanaman asli yang cocok dengan kondisi lokal, kita dapat membantu memulihkan keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem yang hilang. 

Selain itu, pemulihan struktur tanah dan kualitas air juga perlu diperhatikan. Teknik seperti konservasi air, pengelolaan erosi, dan penggunaan teknik pertanian berkelanjutan dapat membantu memperbaiki kualitas lahan.

Selain itu, kolaborasi dan partisipasi masyarakat juga penting dalam restorasi ekosistem. Melibatkan masyarakat setempat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek restorasi dapat meningkatkan keberhasilannya. 

Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga dapat memainkan peran penting dalam mendukung upaya restorasi ekosistem. Memperkuat kesadaran akan pentingnya ekosistem yang sehat dan keuntungan yang diperoleh dari restorasi dapat mendorong partisipasi dan dukungan yang lebih besar dari masyarakat.

Dalam kesimpulan, restorasi ekosistem merupakan langkah penting dalam mengatasi lahan terdegradasi dan memulihkan kehidupan pada ekosistem yang terancam. 

Melalui penanaman kembali vegetasi asli, pemulihan struktur tanah, kolaborasi dengan masyarakat, dan dukungan kebijakan, kita dapat mengembalikan keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem yang hilang. Restorasi ekosistem adalah investasi jangka panjang bagi kesehatan planet kita dan keberlanjutan kehidupan manusia di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun