Pada hari ini, Rata-rata nasional harga besar kualitas bawah naik Rp 170 menjadi Rp 15.865 per kg, beras medium naik Rp. 120 menjadi Rp. 10.550 per kg, dan beras premium naik Rp. 170 menjadi Rp. 15.865 per kg.  Kenaikan harga beras tersebut dipicu oleh program bantuan pangan non tunai. Hal tersebut dikatakan langsung oleh ketua umum persatuan pengusaha  penggilingan padi dan beras atau perpadi, Sutarto Alimoeso.Â
Pasalnya, pengadaan beras dalam program BPNT di rapel untuk kebutuhan tiga bulan ke depan sehingga permintaannya melonjak.Â
BPS (Badan Pusat Statistik) mendata produksi bera pada 2019-2020 konsisten berada pada posisi 30 juta ton. Pada tahun lalu, volume produksi beras di dalam negeri mencapai 34,33 juta ton.
Sementara itu, volume konsumsi pertahun mencapai 35,04 juta ton. Dalam laporan BPS, tercatat kenaikan tertinggi terjadi pada beras berkualitas premium.Â
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan harga seluruh jenis beras cenderung naik, meski terjadi penurunan pada jenis beras grosir. Data BPS menunjukan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik sebesar 1,70 persen.Â
"Gabah petani beras, di penggilingan beras di tingkat grosir dan beras eceran semuanya cenderung mengalami peningkatan. Hanya saja terjadi penurunan tipis di beras grosir", kata Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual. (Senin/1/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H