Mohon tunggu...
Muh Farhan Basri
Muh Farhan Basri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Berbagi pengetahuan dengan dunia lewat tulisan yang sering diposting pada blog

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Marak Penipuan Dompet Digital, Wajib Kenali Ciri-ciri Penipuannya

19 September 2024   14:09 Diperbarui: 19 September 2024   14:10 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tribrata news bantul

Sejauh ini aplikasi dompet digital sangat memudahkan kita untuk bertransaksi jarak jauh dan juga efisien. Tanpa perlu membawa uang tunai kita sudah bisa membeli sesuatu dengan sangat mudah. Banyak dompet digital saat ini beredar diantaranya Gopay, OVO, dana dan masih banyak lagi. 

Kemudahan teknologi membawa kita menjadi seseorang yang serba instan dan juga efisien dalam segi waktu dan penggunaan. Namun dari semua kemudahan yang ditawarkan ada bahaya yang mengancam yang paling banyak adalah penipuan dompet digital seperti OVO, Gopay dan dana. 

Pelaku penipuan suka menipu korbannya karena mereka melihatnya sebagai cara cepat dan mudah untuk mendapatkan keuntungan tanpa harus bekerja keras. Penipuan memberikan kesempatan bagi mereka untuk memanfaatkan kelengahan, ketidaktahuan, atau kepercayaan orang lain. 

Dengan kemajuan teknologi, mereka dapat menargetkan banyak korban secara luas dengan risiko yang relatif rendah, terutama dalam kasus penipuan digital yang memungkinkan mereka beroperasi secara anonim dan lintas batas negara. Selain itu, pelaku penipuan sering kali tidak memiliki empati terhadap korban mereka, sehingga mereka hanya fokus pada keuntungan finansial tanpa memikirkan dampak negatif yang ditimbulkan pada kehidupan orang lain.

Penipuan dompet digital semakin meningkat karena beberapa faktor, termasuk:


1. Peningkatan Penggunaan

Dengan semakin populernya dompet digital sebagai metode pembayaran, ini menjadi target yang menarik bagi penipu karena potensi keuntungan yang besar.


2. Kurangnya Kesadaran Keamanan

Banyak pengguna yang belum memahami betul risiko keamanan terkait penggunaan dompet digital. Contohnya, penggunaan kata sandi yang lemah, berbagi informasi pribadi, atau klik link yang mencurigakan dari email atau SMS palsu (phishing).


3. Phishing dan Social Engineering 

Penipu menggunakan teknik rekayasa sosial untuk menipu pengguna agar memberikan informasi pribadi mereka. Misalnya, mereka bisa berpura-pura menjadi pihak resmi dari dompet digital dan meminta kode verifikasi.


4. Aplikasi Palsu dan Malware

Ada aplikasi dompet digital palsu atau malware yang dirancang untuk mencuri informasi sensitif pengguna begitu mereka memasangnya di perangkat mereka.


5. Kelemahan Keamanan

Kadang-kadang, penjahat siber mengeksploitasi kelemahan keamanan pada platform dompet digital, terutama yang tidak melakukan pembaruan keamanan secara rutin.

6. Metode Pembayaran yang Mudah 

Dompet digital sering kali terhubung langsung dengan kartu kredit atau rekening bank, dan ini memudahkan akses bagi penipu jika mereka berhasil mendapatkan informasi login pengguna.

Ciri-ciri penipuan dompet digital dapat dikenali melalui beberapa tanda berikut:


1. Phishing

Penipu sering mengirim pesan yang tampak resmi melalui email, SMS, atau media sosial yang meminta korban untuk membagikan informasi pribadi, seperti kata sandi atau kode OTP. Pesan ini sering mengandung tautan yang mengarahkan korban ke situs palsu.


2. Permintaan Informasi Sensitif

Penipu bisa meminta data penting seperti nomor kartu kredit, kode OTP, atau PIN, dengan alasan masalah akun atau bonus tertentu. Padahal, perusahaan dompet digital asli tidak pernah meminta informasi sensitif dengan cara ini.


3. Transaksi Tidak Dikenal

Korban mungkin melihat ada transaksi atau pengeluaran dari akun mereka yang tidak pernah mereka lakukan, yang merupakan tanda bahwa informasi login mereka telah dicuri.


4. Aplikasi atau Situs Palsu

Penipu bisa membuat aplikasi atau situs web yang mirip dengan platform dompet digital resmi, lalu mencuri informasi saat korban memasukkan data login mereka.


5. Menakut nakuti korban

Penipu sering menggunakan taktik menakut-nakuti atau mendesak korban untuk segera mengambil tindakan, misalnya dengan mengatakan bahwa akun mereka akan diblokir atau ada tawaran bonus terbatas waktu.


6. Iming-iming Hadiah atau Uang

Penipu kerap menawarkan hadiah, cashback, atau uang dalam jumlah besar yang tidak masuk akal untuk memancing korban agar memberikan informasi mereka.


7. Kontak dari Sumber Tidak Resmi

Jika korban dihubungi oleh seseorang yang mengaku dari dompet digital namun kontak tersebut berasal dari nomor atau email pribadi, ini adalah tanda mencurigakan.


Ciri-ciri ini penting untuk diperhatikan agar pengguna lebih waspada dan dapat menghindari jebakan penipuan. Bagikan ke orang terdekatmu demi mengurangi jumlah korban penipuan secara digital dan juga mencerdaskan orang yang masih belum mengetahui motif penipuan daring. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun