Allah mengutus nabi untuk membawa rahmat dan bimbingan bagi umat manusia. Mengabaikan ajaran mereka berarti menolak bimbingan Allah, yang dapat menyebabkan hidup dalam kesulitan, kekacauan, dan jauh dari berkah-Nya.
2. Dosa dan hukuman di akhirat
Dalam Islam, umat yang tidak mengikuti ajaran para nabi dianggap berdosa dan akan dihisab pada Hari Kiamat. Mereka yang membangkang akan dihukum di akhirat, sementara mereka yang taat akan memperoleh pahala dan masuk surga.
3. Kehancuran umat di duniaDalam sejarah Islam, beberapa umat yang tidak mendengarkan peringatan nabi-nabi mereka dihancurkan oleh Allah. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an sebagai contoh bagi umat-umat yang datang kemudian.
Kisah-Kisah Umat Terdahulu yang Menolak Nabi
1. Kaum Nabi Nuh
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, mengajak kaumnya untuk beriman kepada Allah dan meninggalkan penyembahan berhala. Namun, sebagian besar kaumnya menolak ajarannya dan mengejeknya. Akibatnya, Allah menurunkan banjir besar yang menenggelamkan semua orang yang tidak beriman, kecuali Nabi Nuh dan pengikutnya yang taat (Al-Qur'an, Surah Hud: 25-48).
2. Kaum Aad (Nabi Hud)
Nabi Hud diutus kepada kaum Aad, yang merupakan masyarakat yang kuat dan kaya. Namun, mereka sombong dan menolak ajakan Nabi Hud untuk beriman kepada Allah. Karena pembangkangan mereka, Allah mengirimkan angin topan dahsyat yang menghancurkan kaum Aad (Surah Al-Haaqqah: 6-8).
3. Kaum Tsamud (Nabi Shaleh)
Nabi Shaleh diutus kepada kaum Tsamud. Kaum Tsamud menantang tanda kekuasaan Allah dengan meminta mukjizat, dan Allah mengirimkan unta betina sebagai tanda mukjizat. Meski begitu, mereka tetap menolak beriman dan bahkan membunuh unta tersebut. Akibatnya, Allah menimpakan gempa bumi yang menghancurkan mereka (Surah Al-A'raf: 73-78).