Mohon tunggu...
FisipUIM
FisipUIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fisip Universitas Islam Makassar

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Blue Ekonomi: Perspektif Lingkungan dan AKuntansi

28 Desember 2024   10:20 Diperbarui: 28 Desember 2024   10:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Generate Meta AI

Blue ekonomi, atau ekonomi biru, adalah konsep yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir secara berkelanjutan. Dengan mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan, blue ekonomi bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sambil menjaga kelestarian lingkungan. Dalam konteks ini, peran akuntansi sangat penting untuk mengukur dan melaporkan dampak ekonomi dan lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan yang berkaitan dengan sumber daya laut. Artikel ini akan mengulas hubungan antara blue ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan pentingnya akuntansi dalam memastikan pengelolaan yang bertanggung jawab terhadap sumber daya alam tersebut.

1. Konsep Blue Ekonomi dan Pentingnya Keberlanjutan Lingkungan

Blue ekonomi mencakup berbagai sektor yang berkaitan dengan lautan, seperti perikanan, pariwisata bahari, energi terbarukan berbasis laut (misalnya, energi angin laut atau energi gelombang), dan pengelolaan ekosistem pesisir. Salah satu prinsip utama blue ekonomi adalah penggunaan sumber daya alam yang ada di lautan dan pesisir secara efisien tanpa merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada. Dengan kata lain, blue ekonomi mengedepankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan.

Keberlanjutan lingkungan dalam blue ekonomi sangat bergantung pada kemampuan untuk mengelola sumber daya laut tanpa mengeksploitasi secara berlebihan. Misalnya, perikanan yang dilakukan secara berkelanjutan akan melibatkan pengelolaan stok ikan yang bijaksana, menjaga keseimbangan ekosistem laut, dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Begitu pula dengan sektor pariwisata bahari, yang harus mengedepankan prinsip-prinsip konservasi agar tidak merusak terumbu karang atau habitat laut lainnya.

2. Akuntansi untuk Keberlanjutan dalam Blue Ekonomi

Akuntansi memainkan peran penting dalam mewujudkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam blue ekonomi. Melalui pelaporan keuangan yang transparan dan sistem pelaporan yang memperhitungkan dampak lingkungan, akuntansi dapat memberikan gambaran yang jelas tentang sejauh mana suatu entitas atau sektor ekonomi mengelola sumber daya alam dengan bertanggung jawab.

a. Akuntansi Lingkungan (Environmental Accounting) Akuntansi lingkungan adalah cabang akuntansi yang fokus pada pencatatan dan pelaporan dampak lingkungan dari kegiatan ekonomi. Dalam konteks blue ekonomi, hal ini mencakup pengukuran penggunaan sumber daya laut dan pesisir, serta dampaknya terhadap ekosistem dan keberlanjutan jangka panjang. Akuntansi lingkungan dapat meliputi biaya-biaya yang timbul dari kerusakan lingkungan akibat aktivitas perikanan yang tidak berkelanjutan atau kerugian yang ditimbulkan oleh polusi laut akibat kegiatan industri.

Pentingnya akuntansi lingkungan dalam blue ekonomi terletak pada kemampuannya untuk memberikan data yang diperlukan untuk membuat keputusan yang lebih baik, serta memastikan bahwa aktivitas ekonomi yang dilakukan tidak merusak keseimbangan ekosistem laut. Informasi ini bisa digunakan oleh pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengembangkan kebijakan yang lebih tepat dalam pengelolaan sumber daya laut.

b. Akuntansi Sosial dan Ekonomi Selain akuntansi lingkungan, akuntansi sosial dan ekonomi juga berperan dalam mengukur dampak sosial dan ekonomi dari blue ekonomi. Dalam sektor perikanan, misalnya, akuntansi sosial dapat digunakan untuk memantau kesejahteraan komunitas nelayan dan dampak sosial dari pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Dengan menggunakan prinsip-prinsip akuntansi sosial, perusahaan atau pemerintah dapat menilai seberapa besar kontribusi suatu sektor terhadap masyarakat setempat dan apakah ada distribusi keuntungan yang adil.

Akuntansi ekonomi berfokus pada mengukur dampak ekonomi dari kegiatan yang berbasis pada sumber daya laut. Dalam hal ini, akuntansi bisa digunakan untuk menilai nilai ekonomi dari ekosistem laut, seperti terumbu karang atau mangrove, yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan mendukung kegiatan ekonomi seperti pariwisata dan perikanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun