Mohon tunggu...
FisipUIM
FisipUIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fisip Universitas Islam Makassar

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Akuntansi Lingkungan, Pemanfaatan Limbah Organik Berbasis Pupuk Organik, Kompos terhadap Efisiensi Biaya Penggunaan Pupuk Basic Industry

6 Agustus 2024   10:08 Diperbarui: 6 Agustus 2024   10:15 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana.com-Keberadaan sampah organic di kota Makassar, menjadi salah satu kota besar di Indonesia , memiliki masalah sampah yang cukup serius. Dengan jumlah penduduk sekitar 1,5 juta orang, kota ini menghasilkan sekitar 700 ton sampah per hari, dengan 82,19% di antaranya adalah sampah organik. Namun, masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah organik selanjutnya menjadi tantangan yang dihadapi oleh pemerintah kota, kemudian tantangan berikutnya dibutuhkannya teknologi pendukung dalam proses pengelolaan limbah organic baik dari rumah tangga, sampah pasar, sampah restoran dan hotel, sampah pertanian, sampah peternakan, sampah industry makanan, sampah taman dan kebun.

Kompos adalah unsur hara yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan serapan hara dan meningkatkan hasil tanaman. Dengan menggunakan kompos, masyarakat dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, kompos juga dapat membantu mengurangi potensi erosi dan meningkatkan simpanan udara.

BP2LHK Makassar telah berhasil mengembangkan model penanganan sampah organik ini dan telah diimplementasikan di beberapa wilayah di Kota Makassar. Dengan demikian, diharapkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan yang baik dan benar dapat meningkat, dan jumlah sampah yang terus meningkat setiap tahunnya dapat dikurangi. Dari Limbah makanan tersebut kemudian dapat dijadikan pupuk organik yang bermanfaat bagi tanaman dan lingkungan. Berikut beberapa cara mengubah limbah makanan menjadi pupuk:

Pengomposan : Limbah Makankompos dengan cara mengumpulkan limbah makanan, menambahkan bahan-bahan lain seperti dedaunan, jerami, atau tanah, dan membiarkannya terurai secara alami. Proses ini membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Pengomposan anaerob : Limbah makanan dapatpengomposan anaerob , yaitu proses penguraian limbah makanan tanpa oksigen. Proses ini membutuhkan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu.

Namun perlu diingat bahwa tidak semua limbah makanan dapat dijadikan pupuk. Limbah makanan yang dapat dijadikan pupuk adalah limbah makanan yang kaya akan nutrisi, seperti:

Sisa makanan yang kaya akan karbohidrat, protein ,Limbah roti. Sementara itu, limbah makanan yang tidak dapat dijadikan pupuk adalah:Limbah makanan yang mengandung banyak minyak dan lemak,Makanan yang mengandung lemak,Limbah makanan yang mengandung banyak bahan kimia berbahaya

Dalam membuat pupuk dari limbah makanan, perlu diingat untuk selalu mengikuti prosedur yang benar dan memastikan bahwa pupuk yang dihasilkan aman untuk digunakan pada tanaman.

Dari segi ekonomi, limbah organik memiliki beberapa manfaat, antara lain:

Penghematan biaya : Limbah organik dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat

Penghasilan tambahan : Limbah organik dapat dijual sebagai bahan baku untuk industri lain, seperti industri kom

Mengurangi biaya pengelolaan limbah :

Meningkatkan nilai tambah : Limbah organik dapat diolah menjadi produk yang memiliki

Mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor : Dengan

Meningkatkan kesempatan kerja : Industri pengolahan limbah organik dapat menciptakan kesempatan kerja

Mengurangi biaya subsidi : Dengan mengolah limbah organik, biaya subsidi untuk membeli produk pert

Beberapa contoh produk yang dapat dihasilkan dari limbah organik dan memiliki nilai ekonomis adalah:

Kompos: Rp 500 - Rp 1.000 per kg

Pupuk organik: Rp 1.000 - Rp 2.000 per kg

Biogas: Rp 500 - Rp 1.000 per m3

Briket arang : Rp 1.000 - Rp 2.000 per kg

Asap cair: Rp 500 - Rp 1

Namun perlu diingat bahwa nilai ekonomi limbah organik dapat berbeda-beda tergantung pada jenis limbah, kualitas limbah, dan pasar yang tersedia.

Berikut adalah perbedaan penggunaan pupuk organik dan pupuk kompos dibandingkan dengan pupuk industri:

Pupuk Organik vs Pupuk Industri

Bahan baku : Pupuk organik dibuat dari bahan baku alami seperti limbah organik, komPupuk organik dibuat dari bahan baku alami seperti limbah organik, kompos, dan pupuk kandang, sedangkan pupuk industri dibuat dari bahan baku kimia seperti amonia, urea, dan fosfat.

Kandungan nutrisi : Pupuk organik memiliki kandungan nutrisi yang lebih kompleks dan se

Dampak lingkungan : Pupuk organik lebih

Biaya : Pupuk organik lebih murah daripada pupuk industri, terut

Ketersediaan : Pupuk organik dapat

Pupuk Kompos vs Pupuk Industri

Kandungan mikroorganisme : PupukPupuk kompos memiliki kandungan mikroorganisme yang lebih tinggi dari pupuk industri, yang dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah.

Ketersediaan nutrisi : Pupuk kom

Dampak pada struktur tanah : P

Biaya : Pupuk kompos lebih murah daripada

Ketersediaan : Pupuk kom

Kelebihan Pupuk Organik dan Pupuk Kompos

Meningkatkan kesuburan tanah : Pupuk organik dan pup

Mengurangi dampak lingkungan :

Meningkatkan kualitas tanaman : Pupuk organik dan pupuk

Mengurangi biaya : Pupuk organik dan pupuk kompos lebih murah dibandingkan pupuk industri

Namun perlu diingat bahwa pupuk organik dan pupuk kompos memiliki kelemahan, seperti ketersediaan nutrisi yang lebih lambat dan kandungan nutrisi yang lebih rendah daripada pupuk industri. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dan pengujian untuk menentukan jenis pupuk yang paling sesuai untuk kebutuhan tanaman dan kondisi tanah (*).

Penulis: Nurul Hadits

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun