Keberadaan piyaman dimulai dari perjanjian giyanti dari 1755, 1746 ketika jengkarnya atau keluarnya Pangeran Mangku Bumi dari Kartasura secara politik sudah dibentuk pemerintahan sebagai persiapan Kasultanan Yogyakarta. Pada 1750 M berdiri joglo citaan (rumah tradisional Dwijomarwoto).
- Gong, pada dudukan gong terdapat berancakan (tempat gantungan gong) berbentuk ukiran nogoro (naga dua
- Tombak panjang ada dua yang dua pendek untuk menusuk kuda terlebih dahulu lalu baru memusnahkan lawan.
- Tatakan untuk wadah tombak masih orisinil semua.
- Kamar juga masih original terbuat dari bahan kayu jati
- Literasi lukisan majapahit
- Lukisan kyai catak, yaitu tunggangan utama pangeran mangkubumi, pelananya sampai sekarang menjadi pusaka di kasultana  yogyakarta (lukisan bagian kanan)
- Lukisan tugu asli jogja Tugu Golonggillig, tugu golonggiling adalah tugu yang menjadi slah satu simbol kasultanan jogjakarta yang kita kenal sekarang sebagai tugu jogja sudah mengalami perubahan bentuk oleh pemerintahan belanda.
- Joglo mataram atau Tundak lima yang bertempatan di dalam rumah bagian tengah disertai dodog wesi yaitu sebagai filosofi dalam ukiran (ukiran tersebut diartikan  lung lungan atau tolong menolong)
Mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti progam kegiatan tersebut, mahasiswa juga berperan aktif dalam menjalani kegiatan tersebut. Mahasiswa KKN Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo memiliki program kerja dalam bidang cagar budaya yaitu membuat video profil cagar budaya. Video profil cagar budaya dilaksanakan agar semua masyarakat menjadi lebih mengenal dan mengetahui cagar budaya tersebut. Diharapkan video cagar budaya dapat membantu masyarakat dan pemilik cagar budaya. Kelompok KKN ini diketuai oleh Achmad Fauzan. Tim penyusun video profil adalah kolaborasi dari mahasiswa yang beranggotakan Achmad Fauzan (PGSD), Diva Buana P (Bahasa Jawa), Nandang M (Agribisnis), Arya Fadhillah A (PGSD), Pipit Dwi Cahyaningtyas (Pendidikan Sejarah), dan Alvina Ilham W (Pendidikan Sejarah).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H