Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University 2023 di Desa Jatipurwo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri telah melaksanakan sosialisasi terkait pertanian ramah lingkungan melalui sosialisasi tentang tata cara pembuatan pupuk organik yang ramah lingkungan dan pembuatan vertikultur untuk membantu optimalisasi pemanfaatan pekarangan.
Sosialisasi ini dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Juli 2023 yang dihadiri kurang lebih 30 orang dari lingkungan RT 05 Dusun Gugur dan Perwakilan Kelompok Tani Dusun Gugur, Desa Jatipurwo.
Kelompok Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Desa Jatipurwo, Kecamatan Jatipurno berupaya membangun motivasi kepada masyarakat Desa Jatipurwo, khususnya dari Dusun Gugur untuk melakukan pertanian organik dan tidak bergantung pada penggunaan pupuk kimia secara terus menerus. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama dalam masyarakat yang sebagian besarnya petani untuk menerapkan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan. Dalam optimalisasi pemanfaatan pekarangan, kelompok KKNT-I IPB Desa Jatipurwo mengenalkan sistem pertanian yang dapat diterapkan di pekarangan. Salah satu wujud nyatanya melalui penerapan vertikultur yang diterapkan pada salah satu rumah untuk meningkatkan produktivitas pekarangan dan mengurangi biaya untuk konsumsi pangan.
POCI
Sosialisasi Program POCI “Pembuatan Pupuk Organik Cair” merupakan program sosialisasi dari kelompok KKNT-I IPB Desa Jatipurwo untuk mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan. Program ini tidak hanya menjelaskan tentang pembuatan pupuk organik cair, tetapi juga menjelaskan terkait pentingnya melakukan pertanian ramah lingkungan dan bahaya yang terjadi apabila menggunakan pupuk kimia secara terus menerus.
Sosialisasi tidak hanya memberikan penjelasan terkait pembuatan pupuk organik cair, tetapi juga berbagai macam pupuk organik yang dapat dibuat oleh masyarakat. Dua di antaranya adalah pupuk kandang dan pupuk kompos. Pupuk kandang dan pupuk kompos dipilih karena bahan-bahan pembuatannya tersedia banyak dan mudah ditemukan di lingkungan sekitar Desa Jatipurwo. Masyarakat desa Jatipurwo yang mayoritas petani cenderung belum memanfaatkan gabah/jerami yang merupakan limbah organik dari sawah. Gabah/jerami ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama pupuk kompos. Selain itu, petani yang memiliki hewan ternak juga belum memanfaatkan kotoran hewan ternaknya. Kotoran hewan ternak ini merupakan peluang untuk dimanfaatkan menjadi pupuk kandang.
Pemanfaatan Pekarangan
Menerapkan pertanian organik berskala besar bukanlah hal yang mudah bagi masyarakat Desa Jatipurwo. Selain biaya yang cenderung lebih tinggi, persiapan lahan yang sudah terdegradasi akibat penggunaan bahan kimia juga memerlukan waktu yang lama. Sosialisasi pemanfaatan pekarangan oleh kelompok KKNT-I IPB Desa Jatipurwo ditujukan agar masyarakat desa dapat mencoba pertanian organik berskala kecil di lingkungan terdekatnya dan memanfaatkan pekarangan yang saat ini belum optimal.
Sosialisasi pemanfaatan pekarangan ini memberikan pemahaman terkait pemanfaatan pekarangan untuk pertanian. Masyarakat dikenalkan berbagai macam sistem pertanian yang dapat diterapkan, beserta dengan keunggulan, tips dan trik, serta kekurangan dari tiap-tiap sistem. Untuk menutup kegiatan sosialisasi ini, ditayangkan video cara pembuatan rak vertikultur sederhana menggunakan bahan yang mudah ditemui di lingkungan sekitar, yaitu bambu. Dengan penayangan video tersebut, diharapkan minat masyarakat desa dapat meningkat dan mampu menerapkannya pada pekarangan masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H