(1) Terciptanya suatu norma atau peraturan sehingga perilaku menyimpang yang terjadi tidak terulang dan di ikuti kembali pada para anggota lingkungan masyarakat yang lain.
(2) Pelaku perilaku penyimpangan sosial dikucilkan dari lingkungan masyarakat yang ada, karena mayoritas dari anggota lingkungan masyarakat memandang perilaku menyimpang tersebut sebagai suatu wabah penyakit sehingga mereka memilih untuk tidak mendekatinya.
(3) Menciptakan batasan antar kelompok lingkungan yang satu dengan yang lain karena adanya parameter sosial. Hal ini dapat kita lihat contohnya dari beragam suku yang ada di Indonesia, dimana orang suku Jawa memiliki ciri khas berkata lembut sedangkan orang suku Batak memiliki ciri khas berkata tegas. Sehingga perbedaan tersebut kadang membuat kelompok satu dengan kelompok yang lain segan akan satu sama lain.
(4) Munculnya kelompok baru yang beranggotakan para penyimpang sosial karena dikucilkan, sehingga menimbulkan rasa solidaritas dan kepedulian akan satu sama lain yang dapat membuat masalah di lingkungan masyarakat sekitar.
(5) Dengan adanya penyimpangan sosial memiliki potensi menyebabkan gangguan di lingkungan masyarakat tersebut jika terjadi terus menerus. Tapi ada juga yang malah menjadi menyesuaikan dengan situasi yang terjadi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, artikel ini yang membahas mengenai penyimpangan sosial memiliki dampak yang signifikan pada individu dan masyarakat. Dari tinjauan kami, dapat disimpulkan bahwa peningkatan pemahaman masyarakat tentang akar penyebab penyimpangan sosial, seperti faktor ekonomi, dan lingkungan sangat penting untuk mengembangkan strategi pencegahan yang efektif.
Dampak ekonomi yang dialami oleh individu yang terlibat dalam perilaku menyimpang menunjukkan perlunya pendekatan rehabilitatif. Upaya-upaya rehabilitasi ke dalam masyarakat harus ditingkatkan untuk memberikan kesempatan bagi individu untuk memperbaiki diri dan berkontribusi positif pada lingkungan sekitarnya.
Peran keluarga dan pendidikan juga muncul sebagai faktor kunci dalam pencegahan penyimpangan sosial. Pembentukan nilai-nilai moral sejak dini dan dukungan keluarga dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi perkembangan individu, mengurangi kemungkinan terlibat dalam perilaku menyimpang.
Kendati demikian, tantangan besar masih ada dalam mengatasi kompleksitas penyimpangan sosial. Perlu adanya kerjasama lintas sektor antara pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat untuk menciptakan strategi holistik yang dapat menghadapi akar masalah penyimpangan sosial. Dengan demikian, melalui pemahaman yang mendalam, tindakan pencegahan yang efektif, dan pendekatan rehabilitatif yang berfokus pada individu, kita dapat membentuk masyarakat yang lebih adil dan stabil di masa depan.
Penulis merupakan Mahasiswa IAI AL-QODIRI Jember PRODI PAI