Mohon tunggu...
Muhammad Dandi
Muhammad Dandi Mohon Tunggu... Freelancer - Muhammad Dandi

Dengan pengetahuan kau mungkin melaju secepat yang kau mau, tapi dengan IMAN kau bisa sampai ditujuan Email : muhammaddandi110@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harta Karun Sriwijaya, Ada di Lahan Karhutla

11 Februari 2020   22:52 Diperbarui: 11 Februari 2020   23:20 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini masyarakat Teluk Cengal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan dihebohkan dengan penemuan emas dan benda-benda kuno lainnya pada zaman dahulu, yang merupakan peninggalan pada zaman kerajaan Sriwijaya.

"Penemuan harta karun ini ada yang  berbahan emas, perhiasan kuno berbentuk kalung buatan mesir dan Negara Indopolitik., dan ada juga yang menemukan perhiasan kuno lainnya dilihat dari bentuk dan ukirannya. Emas itu buatan zaman kedatuan Sriwijaya abad ke-9 hingga ke-14" kata Retno.

Retno mengungkapkan  dikawasan tersebut pun ditemukan artefak yang berasal dari kapal seperti papan, serta dayung dan sampan. Dugaan besar bahwa daerah ini atau pesisir timur Sumatera dulu merupakan kawasan perdagangan jual beli dan pelabuhan besar kerajaan Sriwijaya.

"Istri dan anak saya dapat emas sekitar 4-5 gram, kalau harga normal itu hanya Rp. 3 jutaan, tapi karena motif dan batu merah dihargai hingga Rp. 35 juta" kata warga Denni saat dimintai dikonfirmasi lewat telepon, Jumat (4/10/2019).

Awal pencarian harta karun ini telah dilakukan sejak tahun 2014-2015 lalu, dan mulai heboh dan ditemukan lagi pada tahun 2019-sekarang. Dimana saat itu lahan milik PT Bumi Mekar Hijau (BMH) yang berada didaerah tersebut mengalami kekeringan dan bahkan terbakar.

Usai mengalami kekeringan dan kebakaran, warga mulai  menemukan emas dan peninggalan kuno lainnya di lokasi tersebut. Sehingga membuat geger warga dan terus melakukan pencarian, bahkan warga dari luar daerah pun turut mencari harta karun Sriwijaya.  Pada saat itu cuaca  mengalami musim kemarau sehingga harta karun mudah dan enak untuk digali sebab kondisi air mengering dan tanah nya gambut.

Higga saat ini warga yang berada di daerah tersebut masih melakukan pencarian harta tersebut. Bahkan pencarian harta karun ini sudah menjadi isapan jempol  sehari-hari masyarakat setempat, karena bagi mereka lebih menguntungkan dari pada pekerjaan menyadap karet dan bertani (mata pencaharian masyarakat) kata masyarakat. Pencarian harta karun dimulai pada pukul 06.00-17.00 WIB  ada juga yang mencarinya hingga larut malam dan bahkan tidur ditempat lokasi pencarian agar bisa mendapat emas lebih banyak kata warga.

Penemuan emas di lokasi | dokpri
Penemuan emas di lokasi | dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun