Mohon tunggu...
Muhasim Saidah
Muhasim Saidah Mohon Tunggu... -

Lahir tahun 1954,di Lombok Timur. Sekolah di APDN dan Unram.Menjadi birokrasi sejak Tahun 1975 dan purnatugas tahun 2011.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Generasi Petasan

23 Juli 2013   22:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:08 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dihari Rabu aku sudah mulai berpuasa.

Aku berniat meningkatkan ketengan bathinku.

Bantu Aku Tuhan, ketenanganku terusik

Batinku terkoyak, mengapa oh mengapa petasan bergetar terus

Siapa peduli, generasiku, hampir saja disebut generasi petasan

Tidak ada waktu terbuang tanpa bunyi petasan.

Petasan, petasan, Pol PP pun  tutup telinga.

Mata melihat penjual petasan, mengapa diam.

Ya Tuhan kemana ku mengadu, para pemimpin ku terdiam

Adakah pemimpin di bulan puasa ini, akankah juga pemimpin petasan

Petasan, petasan, itukan generasi ku, mengapa diam pak lek, pak dee

Pemimpin ku  berakhir, belum mulai ya, apakah aku harus mengadu ke Tuhan

Innalillahiwainnailaihirojiun, petasan berhentilah, meledak, berhentilah menjual

Mari hormati diri beribadahlah, semoga mendapat magfirakh. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun