Bangsa kita sekarang ini sedang sakit. Betapa tidak berapa tahun kita kita akrab dengan krisis multidimensional.
- Ketrpurukan ekonomi
- Ketidak stabilan politik
- Ancaman disintegrasi bangsa
- Krisis ahlak
- Krisis nilai/ moral / Etika
- Krisis Etika
Krisis aklak/ nilai moral / etika, berkaitan erat dengan pembentukan sikap perilaku hidup, termasuk sikap politik pada Pileg 2014. Krisi aklak ini sangat berpotensi memacu timbulnya perilaku-perilaku negative seperti politik uang, kecurangan. Dalam berpolitik Pileg 2014 misalnya, bisa melakukan kezaliman, politik uang, baik oleh Caleg ,Timses maupun pemilih dann itu sudah menjadi realitas.
Indikasi ketaladanan, kehancuran norma dan nilai-nilai sudah hancur , terbawa ombak laut. Para pemimpin mulailah mengevaluasi perilaku politik dan aparat birokrasi. Jika politisi kelihatan nakal, kelihatan tidak displin, curang, angan saling menyalahkan, tapi coba untuk mencari akar permasalahanny, Siapa yang salah…. Rakyat yang disogok atau yang menyogok dan mengapa perilaku buruk itu terjadi..
Mungkin yang kurang dimilki Indonesia adalah orang yang berahlak mulia. Kurang arif. Apa artinya sebuah nilai , jika manusianya tidak bernilai. Apakah alat ukur kesuksesan hanya hal –hal dunia. Maka jangan heran jika kelak dikemudian hari akan lahir generasi-generasi bangsa yang krisis moral dan korup. Memang tidak salah kalau kita mencari kebahagian duniawi. Namun jika kecintaan kepada dunia sudah membabi buta, maka akan tumbuh kehinaan dan kelemahan diri, sebagai tanda-tanda kehancuran.
Rosulullah Saw, bersdabda, Dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangasa –bangsa lain sebagaimana orang-orang berebut melahap isi mangkuk.” Para sahabat bertanya “Apakah saat itu jumlah kami sedikit ?.Rasulullah saw bersdabda” Tidak bahkan pada saat itu jumlah kamu sangat amat banyak,tetapi seperti buih didalam air bah,karena kamu ditimpa penyakit “wabn”. Sahabat bertanya , Apa penyakit ‘wabn’ itu ya Rasulullah?” Rasulullah bersabda” Penaykit wabn itu adalah cinta dunia dan takut akan mati”.
Penyakit cinta dunia dan takut akan mati ( wabn),sebenarnya kunci dari segala kelemahan manusia. Manusia yang cinta dunia akan melakukan apa saja tanpa menghiraukan hitam atau putihnya aturan dan norma agama. Dari sinilah muncul keserakahan, pemaksaan, kezaliman, kejahatan,serta keburukan akhlak lainnya seperti many politik dalam Pileg.
Dalam Alquran surat Al-Hujaraat ( 49 ),ayat 13, Allah Swt, berfirman”… sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang pal;inmg bertakwa di antara kamu…”.
Orang-orang yang bertakwa selalu berhati-hati dalam setiap langkahnya. Dia takut kalau-kalau perbuatannya akan merugikan orang lain,juga kebaikan dirinya. Lebih dari itu,dia takut menabrak rambu-rambu Allah. Jadi gelar sementereng apapun, jabatan setinggi apapun, tanpa akhlak dan kejujuran tidak akan ada artinya.
Tanggung jawab untuk memperbaiki akhlak terletak ditangan para pemimpin, apakah itu pemimpin politik atau birokrasi. LANTAS BAGAIMANA KITA MEMPERBAIKI AKHLAK BANGSA INI :Pertama, mulailah perbaikan dasri diri sendiri. Kedua, mulkailah berbuat dari hal yang kecil. Ketiga, mulailah sejak saat ini : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di anataramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.( Q.S. al –Mujaadilah ( 58)ayat 11 )
Wassalam. Selamat berjuang semoga sukses. Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H