Strategi Menghilangkan Strees Saat Belajar di Rumah

Covid-19 merupakan wabah yang sampai sekarang masih terjadi di sekitar kehidupan manusia. Sejak merebahnya covid-19 hingga di tingkat internasional, banyak aspek-aspek yang tersendat dalam pelaksanaannya, salah satunya yaitu aspek pendidikan. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang sampai saat ini masih mengalami problematika di dunia pendidikan. Sehingga membuat banyak sekolah di Indonesia yang menghentikan proses pembelajaran tatap muka.

Aturan yang diterapkan pemerintah karena pandemi virus corona pada dunia pendidikan saat ini adalah pembelajaran di rumah. Walaupun kebijakan itu sangat baik tetapi belajar di rumah terkadang membuat kita stres dibandingkan ketika berada di sekolah atau kampus.

Ada strategi yang bisa dilakukan untuk melawan hal tersebut, berikut ini :

1. Mengatur Waktu Belajar

Atur waktu belajar, kerjakan dengan fokus tugas yang dibebankan oleh guru. Para siswa mesti mengatur sendiri jadwal belajar mereka. Sebab meskipun di rumah, semua perlu diatur dengan tepat agar belajar lebih teratur dan pelajaran lebih mudah untuk diterima.

2. Mengatur Tempat Belajar

Tetapkan ruang khusus untuk belajar dan jauhkan diri dari gangguan anggota keluarga yang lain dengan ruangan yang nyaman. Atur ruangan belajar dengan rapi, supaya dapat belajar dengan nyaman. Jangan sampai ruangan minim pencahayaan karena bisa membuat mata rusak dan kepala menjadi pusing. Hindarilah segala macam distraksi yang berpotensi mengganggu proses belajar.

3. Niatkan Belajar Dengan Serius dan Fokus

Kesalahan yang sering dilakukan siswa adalah tidak serius dan fokus ketika melakukanpembelajaran di rumah. Hal ini bisa disebabkan karena penggunaan media gadget yang tidak bijak. Selama melakukan pembelajaran di internet, terdapat banyak sekalidistraksiyang mengganggu proses pembelajaran. Godaan untuk menonton video, mengakses media sosial, hingga membaca konten seringkali dilakukan tanpa rencana sebelumnya. Maka perlu untuk menata niat sejak awal dengan serius untuk belajar, agar ketika saat pembelajaran pikiran fokus pada materi yang sedang dipelajari.

4. Mengetahui Cara Belajar yang Sesuai

Cara belajar setiap orang berbeda-beda, ada yang belajar dengan mendengarkan, melihat, atau learning by doing. Ketiga model belajar tersebut sering kita sebut modalitas belajar auditori, visual, dan kinestetis. Perlu untuk mengetahui cara belajar yang cocok dengan karakteristik diri kita, sebab dengan salah metode bisa jadi hal yang dipelajari hanya akan masuk dan keluar lagi.

5. Menjaga Komunikasi Dengan Guru

Meskipun belajar dari rumah, tidak ada salahnya bagi kita untuk tetap menyapa guru. Menjaga komunikasi dengan guru sangat penting agar kamu mendapatkan solusi dan cara belajar yang menyenangkan. Guru yang baik akan senang mendengar keluhan dan masalah yang dihadapi para siswanya. Sesekali tegur lah gurumu jika mereka memberi terlalu banyak tugas, atau jika materi yang mereka ajarkan kurang dimengerti.

6. Membuat Kelompok Belajar Kecil

Untuk mengatasi rasa jenuh, kamu bisa membuat kelompok belajar kecil bersama teman-teman di sekitar rumahmu. Kelompok belajar ini bisa kamu manfaatkan untuk belajar offline di salah satu rumah anggota kelompok belajar kamu.Selain kelompok belajar kecil ini akan membantumu mengurangi rasa jenuh dan stres, kelompok belajar kecil ini juga bisa memotivasi kamu dan teman-temanmu untuk tetap rajin belajar dan saling bantu saat ada anggota kelompok yang kurang memahami materi pelajaran tertentu.

7. Menyediakan Minuman dan Camilan

Terkadang untuk mengurangi kejenuhan dan rasa kantuk dalam belajar, kamu bisa juga menyediakan minuman dan camilan yang menyegarkan. Kegiatan belajar tentunya akan membuat tenaga terkuras. Meskipun secara fisik tak banyak bergerak, tetapi belajar menguras tenaga karena berpikir. Supaya tetap semangat dan tak lelah saat belajar, sediakanlah minuman dan camilan secukupnya.

Melihat pandemi covid-19 yang belum tahu kapan berakhirnya, strategi-strategi tersebut mungkin bisa jadi sebagai opsi agar siswa dapat belajar tanpa cepat stress. Sehingga pendidikan masih tetap berjalan dengan baik di generasi bangsa Indonesia.

Penulis : Zaenal Mustofa (Mahasiswa KKN MIT DR XI UIN Walisongo)