Ketika rapat atau diskusi program kerja, tak tahunya si penjilat minta presentasi duluan lalu tanpa rasa bersalah piawai sampaikan bahan presentasi hasil curian. Tidak berhenti menjadi si pencuri, dia bahkan berani untuk melabeli diri sendiri bahwa dia lah yang membuat rancangan tersebut. Menyebalkan bukan?
Tenang, sebagai atasan Anda jangan buru-buru menyetujuinya. Anda berhak untuk menelusuri rancangan tersebut sedetail mungkin.
Perencanaan, pelaksanaan observasi, evaluasi, alat kontrol program, hingga rancangan tindak lanjut perlu dibeberkan secara transparan. Apabila kurang pas guna mencapai tujuan program kerja, maka Anda dapat memberikan kesempatan dan mempertimbangkan kualitas presentasi semua bidang.
Objektivitas merupakan kunci keberhasilan. Jangan menguntungkan pihak-pihak tertentu, apalagi bawahan Anda masih sanak saudara atau anggota keluarga.
Lantas apa yang dapat dilakukan oleh pemilik rancangan. Jika benar-benar terjadi kecurangan maupun pencurian data, Anda juga punya kesempatan untuk menyampaikan secara terbuka di ruang rapat.
Apabila dianggap vulgar dan menyalahi aturan, maka bisa disampaikan kepada atasan secara langsung di ruang kerjanya. Hindari memberikan pesan atau surat kaleng kepada atasan. Bijaklah dalam mengambil langkah, karena orang yang tidak suka dengan Anda senantiasa mengintai dan siap memancurkan kelemahan Anda.
Keempat, tukang cepu
Cepu adalah bahasa gaul yang berarti mengadukan atau melaporkan sesuatu yang rahasia. Kerahasiaan inilah salah satu metode bagi penjilat untuk disodorkan kepada atasan. Atau bahkan kesalahan sepele Anda bisa juga dimanfaatkan sebagai rutinitas pelaporan harian kepada pimpinan.
Penjilat tidak mudah digoyangkan begitu saja. Mereka akan terus merongrong dan menggali kesalahan-kesalahan di tempat kerja ataupun privasi. Mati satu tumbuh seribu akal bulusnya.
Luncuran gencatan si penjilat tidak akan ada habisnya. Karena si penjilat rata-rata miliki kecerdasan guna melumpuhkan orang lain dan maju secara progresif dengan mengiyakan berbagai trik. Bahkan sifat jujurnya menjadi miniatur yang terkepung dalam keinginan besar menggapai apa yang dikehendaki.Â
Langkah awal mengatasi hal tersebut, tingkatkan kewaspadaan terhadap si penjilat. Meskipun dekat secara emosional kerja, jangan sampai menceritakan hal penting kepadanya. Biasanya si penjilat punyai sifat solutif.