Rugi namun buahkan hasil maksimal, contohnya tulisan typo sebabkan pembaca rancu memaknai. Dikarenakan Kompasiana bukan web berita, maka tidak punyai tim redaksi, sehingga tidak mengenal editor. Jeli dibutuhkan dalam hal ini. Pelototi betul per kata dan paragrafnya. Menu edit sangat membantu saya dalam pengulangan koreksi artikel. Â Jika diingat-ingat sering juga nih saya typo.Â
Ketegasan Kompasiana terhadap lalainya kreator tentang cantumkan sumber rujukan atau pengambilan gambar membuat saya sedikit kecewa, terakhir empat kali peringatan dan tanpa ampun akun saya sudah tidak diperbolehkan mengikuti program infinite. Memang saya yang khilaf, ampun mimin!
Ternyata saya kilu mendata kerugiannya. Jujur, objektif dari saya, tidak temukan kerugian mendasar selain dua bahasan terkait konten tersebut. Saking cintanya saya terhadap Kompasiana sehingga kerugian atas kesalahan pribadi menjadi pelajaran berharga. Stop hingga pembahasan typo dan infinite. Sejauh ini, merugilah wahai sobat yang belum berkesempatan tuk gabung di keluarga besar Kompasiana, Anda akan temukan dunia tulis menulis nan asyik tanpa banyak berisik. Rugi tatkala tulisan hanya disimpan dan tidak tertularkan untuk khalayak yang butuh. Awal mungkin iseng atau sebuah tuntutan tugas seperti saya, tetapi berjalannya waktu saya temukan dan dapat belajar olah kata di platform terciamik Kompasiana.Â
Semoga Kompasiana tetap bersinar dan saya bisa istiqomah hadirkan artikel.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H