Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

UPT SMP Negeri 3 Gresik: Trik Wariskan Empon-Empon dan Rempah kepada Siswa

29 November 2023   15:16 Diperbarui: 8 Desember 2023   15:37 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa berkunjung ke toko jamu Rengganis Gresik (Dokpri)

Karunia Tuhan terlimpahkan di setiap kekayaan masing-masing negara. Di Indonesia, saking banyaknya kekayaan alam yang dimiliki maka tak cukup kiranya jika hanya dibayangkan saja. Jutaan jenis tanaman di nusantara ini, membawa saya mengulas tentang empon-empon dan rempah. Ibarat dua sisi keping mata uang, serupa namun tak sama.  Acapkali kalimat tadi mengantarkan kita berasumsi bahwa empon-empon juga sama dengan rempah. 

Menurut KBBI empon-empon merupakan tanaman rimpang (jahe, kunyit, temulawak, dan sebagainya) yang digunakan sebagai ramuan tradisional. Sedangkan rempah merupakan jenis hasil tanaman yang beraroma, seperti pala, cengkih, lada untuk memberikan bau dan rasa khusus pada makanan. Secara fisik, jelas berbeda antar keduanya. Jika diamati empon-empon berakar rimpang yaitu modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar di bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas serta akar baru dari ruas-ruasnya. Rempah tidak miliki kekhasan pada bagian tubuhnya. 

Contoh Empon-Empon

1. Jahe

Ruas jahe berukuran lebih besar dibanding dengan empon-empon lainnya. Rasa pedas sangat dominan. Jahe sering dibuat minuman sebagai penghangat badan. Selain itu, jahe dapat juga dicampurkan pada makanan dengan tujuan mengurangi rasa amis. Empat varian jahe mulai dari jahe gajah, jahe merah, jahe kuning, dan jahe emprit. Peminat jahe dari berbagai kalangan sosial maupun gender.

2. Kencur
Umumnya ukuran kencur paling mungil diantara empon-empon lainnya. Kencur dapat diramu menjadi jamu kesayangan sejuta umat, yaitu beras kencur.
Warna coklat muda membawa pesan bahwa kencur tidak sepedas jahe. Seblak tidak lezat tanpa adanya kencur!
3. Lengkuas
Beruas besar tapi tekstur dagingnya berserat kecil. Lengkuas atau laos banyak digunakan sebagai campuran oseng-oseng maupun masakan lainnya.
4. Kunyit
Di Jawa orang mengenal dengan kunir. Warna pekat oranye menjadi ciri tersendiri tuk mudah dikenali.
Kunyit biasanya dibuat minuman untuk menjaga ketahanan tubuh, penambah nafsu makan, dan juga sebagai pasta gigi.


5. Temu Kunci
Temu kunci hampir sama dengan kencur. Bagian tubuhnya agak panjang dengan warna daging lebih putih dibandingkan kencur.
Sebagai bumbu pelengkap jika ingin masak sayur bayam.


6. Temu Giring
Meskipun temu giring tidak seterkenal rimpang lainnya, namun khasiatnya jauh lebih tergali. Temu giring mujarab untuk obat cacing. Selain herbal, temu giring juga dimanfaatkan untuk keperluan kosmetik.


7. Temulawak
Selain diramu untuk minuman, temulawak dapat mengatasi sembelit, penambah napsu makan, dll. Tampilan temulawak hampir serupa dengan kunyit.

Adapun rempah di Indonesia yang sudah masyhur dan tergolong mahal di dunia yaitu saffron. Miliki antioksidan tinggi saffron semakin dibutuhkan oleh masyarakat secara luas. Selain saffron, manfaat rempah lainnya digunakan sebagai perasa dalam makanan maupun bahan pengawet. Tidak hanya itu, rempah-rempah juga bisa dipakai untuk pembuatan obat tradisional.
Contoh rempah lainnya sebagai berikut:

Lada, kayu manis, pala, kapulaga, andaliman, kemiri, secang, cengkeh, kemukus, serai, biji adas, kluwek, ketumbar, merica, jinten, cabai, casia, pandan, keluak, rosemary, wasabi, kayu manis, kecombrang, daun salam, asam jawa, daun mint, daun jeruk, bawang merah, bawang putih, dan sebagainya.

Jika sudah memahami contoh empon-empon beserta rempah, maka bagaimanakah peran sekolah mewariskannya kepada murid. Berikut trik atau cara yang dapat digunakan guru dalam upaya mengeksplorasi empon-empon dan rempah untuk siswa.


1. Mengenalkan secara teori. Siswa diberikan materi empon-empon dan rempah melalui video pembelajaran, artikel, film dokumenter, puisi, berita, maupun hasil penelitian. Siswa menggali pengetahuan sebanyak mungkin melalui menyusun pertanyaan terkait teori yang sudah diterima. pertanyaan dapat ditujukan kepada guru, kepala sekolah, maupun siswa yang lebih mengenal empon-empon dan rempah. 

Tujuan kegiatan ini agar siswa bergerak mengendalikan diri dalam capaian referensi empon-empon dengan mengedepankan etika bertanya. Point pentingnya supaya berani mengungkapkan isi hati kepada orang-orang disekitar.

2. Siswa ditugasi membuat peta konsep, infografis, maupun poster tentang empon-empon dan rempah. Di luar sekolah, siswa diperbolehkan melakukan wawancara kepada pengurus PKK di tempat tinggalnya. Kenapa harus PKK? Karena  salah satu program PKK yakni menanam toga. Setidaknya jenis empon-empon sudah terangkum dengan baik.

Tujuan cara kedua ini membimbing siswa berani dan terampil berbahasa serta menggali pernyataan-pernyataan dari ibu-ibu PKK. Harapannya juga PKK akan lekat pada pemikiran siswa, PKK tidak dipandang sebelah mata. Gerakan PKK mampu melahirkan ibu rumah tangga kompeten utamanya dalam meracik empon-empon dan rempah untuk keperluan obat herbal dan kosmetik. Dapat pula mendatangkan rupiah melalui menjual jamu maupun bibit tanaman rimpang ini.


3. Mendatangkan nara sumber, ahli bidang, akademisi, praktisi, penjual dan peramu jamu, maupun perwakilan PKK desa.  Pemaparan dari narasumber tidak sebatas teori seperti nomor satu. Selain pemberian materi, siswa diajak praktik dan disuguhkan berbagai varian empon-empon. Siswa secara berkelompok diberikan 7 jenis empon-empon. Tidak sekadar melihat sambil mendengarkan, siswa diinstruksikan meraba, membau, daan mengecap. Setiap anggota kelompok secara bergantian akan menghafal kemudian presentasi. Konten presentasi dimulai dari perkenalan diri, menunjukkan empon-empon yang dipilih, mendeskripsikan mulai dari ciri-ciri warna, baunya, rasanya, sampai kegunaan empon-empon tersebut serta diakhiri dengan refleksi presentasi. 

Tujuan trik mewariskan empon-empon ini adalah keseimbangan antara teori dan praktik. Sehingga ketika diuji untuk menunjukkan jahe misalnya, siswa dapat mengambilnya dengan tidak ada rasa ragu. Andaikata terjadi kesalahan atau kekurangan dalam penjelsan presentasi maka kelompok lain akan memberikan evaluasi. Student center semakin nampak pada kegiatan ini.

Siswa praktik menanam kunyit (dokpri)
Siswa praktik menanam kunyit (dokpri)


4.  Mengeksplor empon-empon dan rempah dengan mengunjungi toko jamu, rumah produksi maupun pabrik jamu. Kunjungan tersebut bertujuan supaya siswa memahami bagaimana pengolahan dari empon-empon dan rempah. Siswa diberikan bekal menyaksikan bagaimana cara menanam tumbuhan rimpang dan rempah. Kedua, siswa dapat mengeksplor empon-empon dan rempah yang sudah dikeringkan serta berupa serbuk. Ketiga, siswa merasakan jamu seduhan atau makanan olahan hasil dari empon-empon dan rempah. Keempat, siswa membuat vlog trip kunjungan. 

Tujuan dari cara ke-empat melalui rangkaian tugas diharapkan siswa mampu mengembangkan ide untuk rencana tindak lanjut ketika pengembangan empon-empon dan rempah.

Empon-empon dan rempah yang sudah dikeringkan (Dokpri)
Empon-empon dan rempah yang sudah dikeringkan (Dokpri)

5. Siswa menyalurkan atau mewariskan pengetahuan tentang empon-empon dan rempah kepada orang tua maupun saudara (anggota keluarga). Siswa disuruh membuat karya berupa video pembuatan olahan minuman, makanan, aksesoris, batik, dan lain-lainya hasil olahan empon-empon dan rempah. Dalam kesempatan kali ini siswa berkolaborasi dengan anggota keluarga. Contoh siswa bersama ibunya membuat masker dari kunyit. Kunyit diiris tipis lalu dijemur setelahnya ditumbuk. Serbuk kunyit dicampur air dan madu lalu oleskan ke wajah. 

Adapun tujuan hasil kolaborasi dengan anggota keluarga supaya siswa menjadi agent of change. Memaknai warisan ilmu tidak selamanya top down, bottom up riilnya juga bisa. Artinya bahwa mengajarkan suatu ilmu baru tidak harus dari orang tua ke anak, guru ke siswa, namun anak ke orang tua dan siswa ke guru akan lebih tertantang dan mengasyikkan.

Demikian lima trik mewariskan empon-empon dan rempah kepada siswa. Jangan hanya diperkenalkan lewat visual video dan gambar saja. Fungsikan panca indra penglihat, pendengar, pembau, peraba, dan pengecap dalam mengeksplor warisan alam nusantara yaitu empon-empon dan rempah-rempah.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun