Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Matrik P5 UPT SMP Negeri 3 Gresik: Melibatkan DPRD, Bawaslu, RT/RW Hingga Kelas Digital dan Kearifan Lokal

7 Oktober 2023   20:20 Diperbarui: 7 Oktober 2023   22:31 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para fasilitator P5 kelas 9 UPT SMP Negeri 3 Gresik (Dokpri)

Kurikulum merdeka melambung dari Sabang sampai Merauke. Sederet program mengekor dan seolah menghantui pelaku pendidikan untuk terus memutar roda inovasi guna mewujudkan tujuan pembelajaran. Jika berbicara terkait inovasi tentunya hal penting yang wajib dikantongi para guru yakni konsep perencanaan, tindakan, asesmen, dan evaluasi. 

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu program dalam kurikulum merdeka. Bentuk proses belajar dari P5 berbasis produk. Selain produk, P5 tidak hanya menekankan kemampuan kognitif, melainkan sikap menjadi incaran utama.  Hal tersebut sejalan dengan visi pendidikan Indonesia "Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila". 

Adapun bentuk implementasi P5 di UPT SMP Negeri 3 Gresik tahap 1 dilaksanakan selama 9 kali pertemuan. Demokrasi menjadi pilihan tema pada tahap pemula, kemudian mengerucut " Suaraku, Ekspresiku, untuk Spentigku". Setiap hari Jumat para fasilitator mendampingi peserta projek sesuai matrik pembelajaran. Matrik disusun dan disesuaikan atas kondisi satuan pendidikan. Sering kali matrik yang bersumber dari modul P5 Kemendikbudristek dimampatkan, mengingat beragamnya elemen pembelajaran dalam modul tersebut. Berikut merupakan garis besar matrik aktivitas P5 kelas 9 di UPT SMP Negeri 3 Gresik tahun pelajaran 2023/2024 semester gasal.

Perencanaan dan Tindakan

Aktivitas 1

a. Fasilitator menyajikan artikel dan video demokrasi.
b. Peserta projek membuat ringkasan dalam bentuk peta konsep di kertas plano atau bahan presentasi menggunakan aplikasi digital, misalnya:canva, ibispaint, paint, dll.

c. Peserta projek mempresentasikan hasil kerja kelompok, berdiskusi, dan dikomentari oleh kelompok lain.

d. Peserta projek dan fasilitator menyimpulkan kemudian merefleksikan kegiatan.

Aktivitas 2

a. Peserta projek dan fasilitator menuju aula untuk mendapatkan materi demokrasi. Narasumber dari Bawaslu Kabupaten Gresik.

b. Peserta didik melakukan tanya jawab kepada narasumber serta meresume materi. Resume dituliskan di buku projek yang dimiliki  setiap siswa.

c. Peserta projek dan fasilitator menyimpulkan kemudian merefleksikan kegiatan.

Aktivitas 3, 4, dan 5

a. Peserta projek diberikan stimulus artikel mengenai demokrasi.

b. Berdasarkan artikel yang dibaca, peserta projek membuat pertanyaan tentang implementasi demokrasi untuk diajukan kepada:

Aktivitas 3, kepala sekolah, guru, TU, pengurus OSIS maupun pengurus kelas.

Pertanyaan divalidasi oleh fasilitator dan peserta projek melakukan aksi nyata wawancara (di lingkungan sekolah).

Aktivitas 4, pemimpin di lingkungan rumah siswa, dalam hal ini yaitu ketua RT/RW, Lurah, maupun Camat. 

Peserta projek melakukan simulasi wawancara kepada tokoh pemimpin

Pertanyaan yang sudah disusun divalidasi oleh fasilitator dan peserta projek melakukan aksi nyata wawancara (di luar sekolah). 

d. Peserta projek menyusun hasil wawancara, kemudian dijadikan bentuk artikel serta dipresentasikan.

e. Peserta projek dan fasilitator menyimpulkan kemudian merefleksikan kegiatan.

Aktivitas 6 dan 7 

a. Fasilitator memberikan stimulus berupa video berisikan 7 aksi nyata demokrasi yakni: poster, puisi, film pendek, vlog, lukisan, scrab book, dan makalah.

b. peserta projek mendiskusikan dan menyepakati satu aksi nyata yang akan dipamerkan di galeri P5.

c. Peserta projek membuat merencanaan atas pilihan kelas aksi nyata.

d. Peserta projek moving class berdasarkan kelas aksi yang dipilih untuk merencanakan aksinya dengan didampingi fasilitator ahli.

e. Fasilitator ahli memberikan masukan, kritik, dan saran kepada peserta projek untuk perbaikan progres produk.

f. Peserta projek dan fasilitator ahli menyimpulkan kemudian merefleksikan kegiatan.

Aktivitas 8

a. Peserta projek melakukan konsultasi kepada fasilitator ahli untuk produk aksi nyata yang telah dibuat.

b. Fasilitator ahli menampilkan semua produk, kemudian peserta projek memberikan penilaian terhadap produk dari kelompok lain.

c. Peserta projek berlatih  speak up dalam kampaye serta galeri P5 yang akan dilakukan pada aktivitas berikutnya.

d. Peserta projek dan fasilitator ahli menyimpulkan kemudian merefleksikan kegiatan.

Aktivitas 9

a. Peserta projek dan fasilitator berkumpul di lapangan sekolah menghadiri acara speak up P5.

b. Acara dipandu oleh peserta projek.

c. Perwakilan kelas aksi nyata secara bergantian unjuk keberanian menyampaikan pendapat, gagasan atau hasil produk bertemakan “Suaraku Ekspresiku untuk Spentigku”.

d. Kegiatan dilanjutkan dengan galeri kelas, peserta projek serta siswa kelas 7 dan 8 mengunjungi kelas 9 untuk memeriahkan implementasi P5 dengan harapan setiap siswa dapat mencari dan berbagi pengalamannya selama mengikuti P5 tahap 1.

e. Peserta projek dan fasilitator menyimpulkan kemudian merefleksikan kegiatan.

Produk dan pihak yang dilibatkan

1. Kelas reguler

Produk yang dihasilkan berupa peta konsep baik digital maupun nondigital, bahan presentasi PPT (Powerpoint), rekaman serta video wawancara, galeri foto kegiatan, dan resume materi. Pihak yang terlibat: 1) wali kelas sebagai fasilitator utama dan 1 guru pendamping sebagai fasilitator kedua, 2) Wakil ketua DPRPD Kabupaten Gresik, 3) Anggota Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Gresik, 4) Camat, lurah, dan ketua RT/RW.

2. Kelas ahli

a. Digital

Poster Film Pendek (Dokpri)
Poster Film Pendek (Dokpri)

produk yang dihasilkan berupa film pendek, vlog, dan video musikalisasi puisi. Melibatkan warga sekolah dan masyarakat sekitar dalam pembuatan produk di kelas aksi digital ini. Konten yang disuguhkan pada kelas aksi vlog meliput fasilitas, konflik, serta budaya positif di lingkungan sekolah, bahkan ada kelompok yang menguak bullying. Adapun film pendek terdiri dari 5 kelompok. Satu kelompok mengambil latar di luar sekolah dan selebihnya memanfaatkan lokasi sekolah. Konflik demokrasi seperti suap menyuap pemilihan ketua kelas, perjudian, adiwiyata, dan juga perundungan serta gamer. Kelas aksi digital lainnya yakni musikalilsasi puisi, selain menjadi kelas nondigital, kelompok ini dapat menyuguhkan tampilan dua versi. Mengangkat tema perundungan, tim ini menjadi satu-satunya kelas dengan branding kearifan lokal. Pasalnya musik yang digunakan sebagai media instrumen  penyampai pesan puisi menggunakan gamelan.

Produk digital dapat dinikmati melalui youtube UPT SMP Negeri 3 Gresik

Tampilan Youtube UPT SMP Negeri 3 Gresik (Dokpri)
Tampilan Youtube UPT SMP Negeri 3 Gresik (Dokpri)

b. Nondigital

Aksi nyata selanjutnya yakni kelas nondigital membuahkan produk makalah, poster, lukisan, dan scrab book. Kegiatan literasi sudah nampak pada P5 tahap 1, hal ini dibuktikan dengan lebih dari 30 siswa yang bergabung. Sesuai tema kegiatan, salah satu judul makalah dikemas apik " Kenakalan Remaja Peserta Didik UPT SMP Negeri 3 Gresik". Lalu siapa sajakah yang terlibat didalamnya? Untuk menjabarkan kenakalan remaja tentunya peserta projek mengolah data dari guru BK, wali kelas, wali murid, kesiswaan, dan siswa. Berikutnya kelas aksi poster dan lukisan. Hobi dengan warna dan ilustrasi yang tinggi tak memudarkan siswa-siswa untuk menuangkan ide demokrasi pada selembar kertas maupun kanvas. Keluar sebagai pemenang dengan jumlah peserta terbanyak, kelas poster mampu menghasilkan gambar persuasif yang tidak kalah bersaing dengan lukisan. Skil anak- anak terasah atas keterlibatan bimbingan dari fasilitator ahli. Tak kalah menarik dari kelas sebelumnya. Kelas khusus untuk menggali potensi keuletan dan terampil menyajikan buku tiga dimensi, kelas scrab book menggotong nuansa vintage berbalut retro. Para pengunjung seolah terbawa nuansa era 60-an bercirikan item mode dan ornamen serba coklat pucat. Setiap lembaran buku menceritakan satu tema demokrasi, dan lagi-lagi tema booming bullying tetap menjadi juara dalam p5 kali ini.

Puncak muara demokrasi P5 tahap 1 pada kelas aksi nyata yaitu speak up dan galeri kelas. Pertunjukan masing-masing kelas aksi menjadi nilai tersendiri bagi siswa untuk mengukur kualitas produk yang dihasilkan. Umpan balik dari para pengunjung dijadikan barometer keberhasilan kelas, menjadi tolok ukur dan bersiap diri menuju P5 tahap 2. 

Produk Kelas Aksi Poster (Dokpri)
Produk Kelas Aksi Poster (Dokpri)

Suasana Galeri Nonton Bareng (Dokpri)
Suasana Galeri Nonton Bareng (Dokpri)

Teknik dan Instrumen Asesmen

Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan, perkembangan dan pencapaian hasil belajar siswa selama mengikuti P5. Berdasarkan fungsinya asesmen terbagi menjadi 3 yaitu: 1) asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning), 2) asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning). Teknik yang digunakan berupa observasi, kinerja, projek, dan portofolio. Jenis instrumen yang dipakai adalah rubrik, ceklis, dan catatan anekdotal. Peningkatan digitalisasi instrumen-instrumen tersebut diramu dalam layanan google berupa google form. Asesmen bersifat objektif dan berasal dari semua subjek pelaku P5, sehingga terdapat asesmen antarteman, diri sendiri, narasumber, fasilitator utama dan kedua, serta fasilitator ahli.

Evaluasi kegiatan dilakukan dengan sistem demokrasi melalui diskusi daring maupun luring berkala setiap pekan baik dari fasilitator, peserta projek, maupun pengambil keputusan (kepala sekolah atau wakil kepala sekolah).

Harapan dari P5 dapat menghantarkan siswa UPT SMP Negeri 3 Gresik lebih 'berani' dalam berdemokrasi baik lingkup sekolah maupun pesta rakyat ketika PEMILU 2024 mendatang. Teruslah berbenah Spentig (Akronim dari SMP Negeri 3 Gresik). Sampai jumpa pada P5 tahap 2 dan 3. "Spentig Jaya-Jaya!" 

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun