"Bagaimana kalau kita membuat proyek film sebuah pesantren"Â (Birru)
"Pesaantren mana yang mau dijadikan pilot projeknya"? (Rengganis)
3. Pengenalan sosial (self-awareness)Â berkaitan dengan kemampuan berempati terhadap orang lain dan mengambil perspektif dari berbagai sudut pandang. Berhubungan tentang bagaimana norma dan beretika perilaku dalam masyarakat.
a. Aruna: berempati kepada sahabatnya (Suhita) ketika melihat kondisi rumah tangganya yang semakin memburuk.
"Cerai saja dari Birru, karena kamu berhak untuk bahagia".
b. Suhita: menghormati pemikiran para santri baik secara feminisme ataupun maskulin. Tidak ada pemetaan gender. Perempuan boleh berpendapat, sama halnya dengan laki-laki.
"Kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam bekerja sama tanpa dibedakan satu dengan lainnya".Â
4. Keterampilan membangun hubungan (relationship skill)Â berkaitan dengan kematangan seseorang untuk membangun dan memelihara suatu hubungan yang sehat baik dengan individu maupun kelompok.
a. Permadi: cara berkomunikasi Permadi dengan Birru sarat akan sejarah Jawa. Permadi menganalogikan Ken Dedes sebagai Pengabsah Monggo karena dapat memberikan keturunan yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin berkualitas.
"Oh ini to perempuan pengabsah mongso, kok kamu tidak memberitahuku"?
b. Darma: menawarkan diri untuk membantu Suhita ketika tahu rumah tangga sahabatnya itu dengan lumpuh.