Kedudukan sama kuat 1-1 selama 90 menit, pertandingan harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Sebenarnya, Dani Carvajal dan kawan-kawan bisa saja mengunci kemenangan lebih cepat. Namun gol Florian Wirtz jelang pertandingan berakhir mengubah segalanya.
Pada babak perpanjangan waktu, intesitas pertandingan kian meningkat. Jerman memberikan perlawanan yang sangat hebat sehingga Spanyol baru bisa memastikan kemenangan setelah Mikel Merino mencetak gol disaat yang genting. Ia membobol gawang Manuel Neuer pada menit 119.
Di semifinal, Spanyol bentrok dengan Perancis, salah satu kandidat kuat juara.
Spanyol tertinggal lebih dulu pada menit kesembilan setelah Randal Kolo Muani menjebol gawang Unai Simon.
Spanyol membalas tak lama setelahnya sekaligus membalikkan keadaan. Lamine Yamal membobol gawang Perancis pada menit 21 lewat tembakan spektakuler dari luar kotak penalti. Empat menit berselang, giliran Dani Olmo yang mencatatkan namanya di papan skor.
Setelahnya, tak ada lagi gol tambahan dari kedua kubu sampai peluit panjang dibunyikan.
Selamat untuk Spanyol, mereka memang pantas dan layak mendapatkannya. La Furia Roja bermain lebih baik dari Inggris yang pragmatis.
Saya menyadari tulisan ini masih banyak terdapat kekurangan, kritik dan saran akan saya terima dengan tangan terbuka. Selamat menjalankan aktivitas kepada teman-teman semua. Salam Olahraga.Â
(Padang, 15 Juli 2024)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H