Mohon tunggu...
Fili ZuriZulki Muharman
Fili ZuriZulki Muharman Mohon Tunggu... Freelancer - Fili ZuriZulki Muharman

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hari Ini Sepuluh Tahun Lalu: Jerman Berjaya di Tanah Samba

14 Juli 2024   16:36 Diperbarui: 14 Juli 2024   16:40 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.gettyimages.com

Tujuh menit sebelum pertandingan berakhir, petaka menimpa Argentina. Mario Gotze yang kurang diandalkan Joachim Low, mencatatkan namanya di papan skor. Ia dengan mudahnya menaklukan Sergio Romero.

Proses terjadinya gol tersebut berawal dari pergerakan Andre Schurrle di sisi kiri, ia sukses memancing pemain bertahan Argentina agar keluar dari posnya.

Praktis, hal itu menciptakan kelonggaran di area tengah. Mario Gotze dengan cerdik memanfaatkan situasi itu. Ia menyambar umpan lambung tersebut dengan kontrol dada yang sempurna lalu menendang tidak terlalu keras.

Sergio Romero tidak bisa membuat banyak pergerakan dan runtuhlah pertahanan terakhir Argentina tersebut.

Gol itu membuat mental pemain-pemain Argentina goyah, mereka berpacu dengan waktu agar dapat mengejar ketertinggalan. Sayang sekali, waktu yang tersisa terlalu sedikit.

Tak ada keajaiban secuil pun, Argentina kalah tanpa satupun mencatatkan tembakan tepat sasaran. Sang mega bintang, Lionel Andres Messi, yang diharapkan dapat membuat perbedaan, tenggelam dan terisolasi hampir sepanjang pertandingan. Satu tendangan kaki kiri ajaibnya tidaklah menyusahkan bagi Manuel Neuer.

Sementara Jerman berjaya, larut dalam suka cita. Kutukan juara di benua Amerika seketika menjadi sirna. Yang gila, mereka melakukannya di tanah Samba, negeri yang disebut-sebut sebagai kiblatnya sepakbola.

Kini, mereka yang jadi bagian dari skuad Jerman di Piala Dunia 2014 sudah banyak yang pensiun. Sebut saja Sami Khedira, Mesut Ozil, Andre Schurrle, Philipp Lahm dan Miroslav Klose. Yang terbaru, Toni Kroos telah mengumumkan undur diri dari sepakbola. Mereka yang masih aktif bermain sudah memasuki usia senja.

Setelah pencapaian gemilang itu, Jerman seperti melangkah mundur. Mereka tak mampu lolos dari fase grup dalam dua edisi beruntun.
Sungguh benarlah kata orang bijak; mempertahankan memang jauh lebih sulit daripada meraihnya.

Saya menyadari tulisan ini masih banyak kekurangan, kritik dan saran akan saya terima dengan tangan terbuka. Selamat menjalankan aktivitas kepada teman-teman semua. Salam Olahraga.

(Padang, 14 Juli 2024) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun