Di beranda depan
Di temani teh hangat dalam cangkir masing-masing
Sebungkus roti untuk berdua
Dan suara rintik hujan yang tak henti memukul-mukul atap
Juga pemandangan air yang menggenang di halaman
***
Kita mengulang percakapan itu
Percakapan yang tak sempat selesai dikala dulu
Kau bertanya dengan antusias
Aku menjawabnya dengan sedikit malas
Kau bercerita dengan sedikit manja
Hingga kadang lupa titik dan koma
Matamu berbinar-binar ketika mengingat detail-detail kecil di masa lalu
Kita tertawa saat membayangkan lelucon-lelucon sampah itu
Kadang keharuan merasuk perlahan
Meniriskan bendungan air di mata
***
Menatap jam dinding
Dua jarum tegak lurus keatas
Kantuk mendekap mata
Percakapan ini disudahi saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H