Mohon tunggu...
Muharil
Muharil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

YNDTKTS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Orang Tua dalam Mendukung Kesehatan Mental Remaja

13 Juni 2024   22:40 Diperbarui: 13 Juni 2024   23:24 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/seorang-ayah-dan-gadis-kecilnya-berlari-di-jalur-taman-853408/

sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-perempuan-kaum-wanita-kreatif-6974005/
sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-perempuan-kaum-wanita-kreatif-6974005/

Aktivitas positif dan keseimbangan hidup sangat penting untuk kesehatan mental remaja. Orang tua dapat mendorong remaja untuk terlibat dalam kegiatan yang mereka nikmati dan yang dapat membantu mereka melepaskan stres. Olahraga, seni, musik, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya adalah contoh kegiatan yang dapat membantu remaja merasa lebih bahagia dan sehat secara mental.

Selain itu, penting untuk membantu remaja menemukan keseimbangan antara kewajiban akademik dan waktu luang. Tekanan akademik yang berlebihan dapat menyebabkan stres yang tinggi dan burnout. Orang tua harus memastikan bahwa remaja memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat, bersosialisasi, dan melakukan hal-hal yang mereka sukai. Ini membantu mencegah kelelahan dan menjaga kesejahteraan mental.

Menjadi Teladan yang Baik

sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/seorang-ayah-dan-gadis-kecilnya-berlari-di-jalur-taman-853408/
sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/seorang-ayah-dan-gadis-kecilnya-berlari-di-jalur-taman-853408/

Remaja sering kali mencontoh perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjadi teladan yang baik dalam mengelola stres dan menjaga kesehatan mental mereka sendiri. Menunjukkan cara-cara yang sehat untuk mengatasi stres, seperti berolahraga, berbicara tentang perasaan, atau meditasi, dapat memberikan contoh positif bagi remaja.

Ketika orang tua terbuka tentang perasaan mereka sendiri dan cara mereka menghadapinya, remaja belajar bahwa tidak apa-apa untuk merasakan berbagai emosi dan penting untuk mencari bantuan saat diperlukan. Ini membantu menciptakan lingkungan di mana kesehatan mental dianggap sebagai bagian normal dari kehidupan dan bukan sesuatu yang harus disembunyikan.

Mendukung dari Belakang Layar dan Mengelola Penggunaan Media Sosial

sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-mata-ibu-sosial-9786312/
sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-mata-ibu-sosial-9786312/

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, media sosial bisa menjadi sumber tekanan yang signifikan bagi remaja. Orang tua dapat berperan dalam membantu anak mereka mengelola penggunaan media sosial dengan cara yang sehat. Ini bukan berarti orang tua harus mengawasi setiap gerakan anak mereka di media sosial, tetapi lebih kepada memberikan bimbingan tentang penggunaan yang bertanggung jawab.

Mengajarkan remaja tentang pentingnya batasan waktu layar, mengenali tanda-tanda cyberbullying, dan mendorong mereka untuk mengikuti akun yang memberikan dampak positif dapat sangat membantu. Selain itu, penting untuk mengajarkan remaja bahwa apa yang mereka lihat di media sosial sering kali bukan representasi nyata dari kehidupan orang lain. Ini membantu mereka mengembangkan pandangan yang lebih sehat tentang diri mereka sendiri dan mengurangi perasaan tidak aman.

Mencari Bantuan Profesional

sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/pangkas-tulisan-psikolog-etnis-di-papan-klip-selama-sesi-5699456/
sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/pangkas-tulisan-psikolog-etnis-di-papan-klip-selama-sesi-5699456/

Tidak semua masalah kesehatan mental dapat diselesaikan hanya dengan dukungan dari keluarga. Dalam beberapa kasus, bantuan profesional mungkin diperlukan. Orang tua harus peka terhadap tanda-tanda bahwa remaja mereka mungkin membutuhkan bantuan dari psikolog, psikiater, atau konselor. Gejala seperti perubahan drastis dalam perilaku, penarikan diri dari aktivitas yang sebelumnya disukai, atau tanda-tanda depresi dan kecemasan yang parah harus segera ditindaklanjuti dengan bantuan profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun