Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... Lainnya - Penggiat Sejarah

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Kejadian di Depan Indomaret

3 Februari 2025   01:22 Diperbarui: 3 Februari 2025   01:35 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam Minggu itu, udara cukup hangat dengan sedikit angin yang berhembus pelan. Bagi Bayu, ini hanya malam minggu biasa. Di depan Indomaret yang masih terang benderang. Bayu duduk santai di depan Indomaret, menyeruput kopi Golda dingin yang baru dibelinya.

Rasanya pahit manis, cukup untuk menemaninya menghabiskan malam sendirian.Tak ada rencana, tak ada janji temu. Hanya dirinya, kopi, dan sedikit kebosanan.

Karena terlalu asyik melamun melihat jalanan, tangan Bayu tiba-tiba melemah, dan---

PLUK!

Botol Golda-nya jatuh dan menggelinding ke arah parkiran. Refleks, Bayu membungkuk untuk mengambilnya dan dalam sekejap,

"Brak!"

Sebuah motor matic hendak parkir menyenggolnya. Ia terdorong, lututnya kegores paving parkiran.

"Astaga, mas! Maaf banget! Ngga papa?" suara seorang perempuan terdengar panik.

Bayu menahan sakit sambil tersenyum canggung. "Ngga papa, ngga papa..."

Perempuan itu buru-buru memarkirkan motornya, lalu berjalan menghampiri Bayu yang masih berusaha berdiri. Tatapan mereka bertemu sejenak di bawah lampu Indomaret yang temaram.

"Serius ngga papa?" tanyanya lagi.

"Serius, cuma kaget aja," jawab Bayu sambil mengusap lututnya.

Perempuan itu melihat botol kopi yang isinya sudah tumpah dan tertawa kecil. "Duh, kopinya tumpah semua. Aku gantiin deh, bentar ya!"

Tanpa menunggu jawaban, ia bergegas masuk ke Indomaret. Beberapa menit kemudian, ia kembali dengan sebotol kopi Golda yang masih dingin.

"Ini buat mas, maaf ya," katanya sambil menyerahkan botol itu.

Bayu menerimanya, agak kaget dengan sikapnya yang ramah. "Wah, makasih banget. Jadi ngga enak nih."

Perempuan itu tersenyum. "Santai aja. Aku tadi cuma mau ambil uang di ATM, eh malah nubruk orang."

Bayu tertawa kecil. "Lumayan, jadi dapat kopi gratis."

Mereka akhirnya duduk di depan Indomaret bersama. Ngobrol ringan tentang betapa absurdnya kejadian barusan. Dari obrolan itu, Bayu baru tahu bahwa mereka pernah satu sekolah, hanya beda angkatan.

"Serius? Kok aku ngga pernah lihat ya?" kata Bayu heran.

"Yah, mungkin karena aku anaknya diem-diem aja, ngga sering keluar kelas," balasnya sambil terkekeh.

Mereka terus ngobrol hingga hampir tengah malam. Malam minggu yang tadinya sepi jadi lebih hangat. Namun, saat perempuan itu akhirnya berpamitan pulang, Bayu baru sadar satu hal---ia lupa menanyakan namanya.

Saat berjalan pulang ke kosannya, Bayu tertawa kecil. Setidaknya malam minggu ini tidak ia habiskan sendirian. Dan entah kenapa, untuk pertama kalinya dalam beberapa waktu terakhir, ia bisa tidur pulas.

Terima kasih sudah membaca Cerpen ini, Salam

MAW

SOC, 03022025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun