"Serius ngga papa?" tanyanya lagi.
"Serius, cuma kaget aja," jawab Bayu sambil mengusap lututnya.
Perempuan itu melihat botol kopi yang isinya sudah tumpah dan tertawa kecil. "Duh, kopinya tumpah semua. Aku gantiin deh, bentar ya!"
Tanpa menunggu jawaban, ia bergegas masuk ke Indomaret. Beberapa menit kemudian, ia kembali dengan sebotol kopi Golda yang masih dingin.
"Ini buat mas, maaf ya," katanya sambil menyerahkan botol itu.
Bayu menerimanya, agak kaget dengan sikapnya yang ramah. "Wah, makasih banget. Jadi ngga enak nih."
Perempuan itu tersenyum. "Santai aja. Aku tadi cuma mau ambil uang di ATM, eh malah nubruk orang."
Bayu tertawa kecil. "Lumayan, jadi dapat kopi gratis."
Mereka akhirnya duduk di depan Indomaret bersama. Ngobrol ringan tentang betapa absurdnya kejadian barusan. Dari obrolan itu, Bayu baru tahu bahwa mereka pernah satu sekolah, hanya beda angkatan.
"Serius? Kok aku ngga pernah lihat ya?" kata Bayu heran.
"Yah, mungkin karena aku anaknya diem-diem aja, ngga sering keluar kelas," balasnya sambil terkekeh.