Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... Lainnya - Penggiat Sejarah

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buku: Dari Barang Mewah Hingga Pilar Pengetahuan di Era Modern

1 Februari 2025   15:05 Diperbarui: 1 Februari 2025   15:29 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1450-an, Johannes Gutenberg dari Jerman membawa perubahan besar dengan menciptakan mesin cetak berbasis huruf timah yang dapat digunakan berulang kali. Metode ini mempercepat proses pencetakan dan meningkatkan jumlah buku yang dapat diproduksi. 

Dengan adanya inovasi ini, penyebaran buku menjadi lebih luas dan cepat, memungkinkan lebih banyak orang untuk mendapatkan akses ke berbagai informasi dan pengetahuan.

Dampak Revolusioner

Penemuan mesin cetak menciptakan efek besar dalam dunia literasi. Di Jerman pada abad ke-16, lebih dari satu juta buku telah dicetak dan didistribusikan. Sebelumnya, ilmu hanya bisa dinikmati oleh kalangan terbatas, tetapi kini buku mulai menjangkau berbagai lapisan masyarakat. 

Perkembangan ini mempercepat penyebaran ilmu pengetahuan, membantu mencerdaskan banyak orang, dan bahkan mempengaruhi pergerakan sosial serta intelektual di berbagai belahan dunia.

Membaca Menjadi Kebutuhan

Dengan semakin luasnya distribusi buku, kebiasaan membaca mulai mengakar dalam kehidupan masyarakat. Di berbagai negara, terutama yang beriklim dingin, membaca menjadi aktivitas utama saat berada di dalam rumah. 

Cuaca yang tidak bersahabat di luar memaksa masyarakat untuk mencari hiburan dan cara untuk tetap produktif di dalam rumah, dan membaca menjadi solusi yang paling mudah dan bermanfaat. 

Selain sebagai sarana hiburan, membaca juga mulai dianggap sebagai suatu kebutuhan untuk memperkaya wawasan dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

Perkembangan ini juga didukung oleh meningkatnya jumlah perpustakaan, baik yang bersifat umum maupun pribadi. Perpustakaan menjadi tempat penting yang mendorong budaya literasi di masyarakat, menyediakan akses terhadap berbagai macam buku, dari fiksi hingga ilmu pengetahuan. 

Di negara-negara maju, pemerintah bahkan menjadikan membaca sebagai bagian dari kurikulum pendidikan yang wajib sejak usia dini. Program literasi nasional dicanangkan untuk meningkatkan minat baca dan pemahaman literasi masyarakat agar mereka dapat lebih kompetitif di era global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun