Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... Lainnya - Penggiat Sejarah

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Keris: Jejak Sakral di Balik Tajamnya Tradisi

15 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 14 Januari 2025   21:31 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Keris (sumber gambar: sketchfab.com)

Melihat keris bukan hanya melihat senjata, tetapi juga menggali pelajaran kehidupan. Proses pembuatannya mengajarkan kita tentang kesabaran, ketekunan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual. Keris juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga tradisi dan menghormati leluhur.

Lebih dari itu, keris mengajarkan bahwa keindahan sejati terletak pada harmoni antara bentuk, fungsi, dan makna. Ia menjadi simbol bahwa dalam setiap karya manusia, ada jiwa yang tertanam di dalamnya.

Seperti halnya keris yang diciptakan dengan hati, kita pun diajak untuk menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan rasa hormat terhadap alam dan sesama.

Demikianlah keris, senjata yang memancarkan pesona sekaligus pelajaran hidup. Sebilah keris adalah saksi abadi perjalanan budaya yang tetap relevan di tengah modernitas. Sebuah warisan yang patut kita jaga dan hargai, sebagai bukti cinta terhadap tanah air dan kebijaksanaan leluhur.

Referensi
Musadad, Akhmad Arif. (2008).Makna Keris dan Pengaruhnya terhadap Masyarakat Surakarta. Jurnal

Kompas.Com. (2022). Bentuk Keris Ada yang Berliku dan Lurus, Ternyata Ini Alasannya. Diakses ttps://travel.kompas.com/read/2022/12/01/213312727/bentuk-keris-ada-yang-berliku-dan-lurus-ternyata-ini-alasannya

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun