Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... Lainnya - Rakyat Jejaka

Rakyat Jejaka

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

PPN Naik 12%: Sejarah, Dampak, dan Apa yang Harus Kita Lakukan

21 Desember 2024   16:01 Diperbarui: 21 Desember 2024   16:01 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Pelaku Usaha:

  • Efisiensi Biaya Operasional:
    Cari cara untuk mengurangi biaya produksi tanpa mengurangi kualitas barang atau jasa. Misalnya, gunakan bahan baku lokal atau hemat energi.
  • Sesuaikan Harga Secara Bertahap:
    Jika kenaikan harga tak terhindarkan, lakukan secara bertahap agar pelanggan tidak terlalu kaget.
  • Manfaatkan Teknologi Digital:
    Gunakan platform digital untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dengan biaya pemasaran yang lebih rendah.
  • Perhatikan Segmentasi Pasar:
    Fokus pada kebutuhan pasar yang lebih relevan. Produk atau jasa yang lebih terjangkau cenderung tetap diminati saat daya beli turun.

Peran Pemuda dalam Menyikapi Kenaikan PPN

Pemuda dapat berperan aktif dengan:

  • Meningkatkan Literasi Keuangan: Memahami pengelolaan keuangan pribadi untuk menghadapi perubahan ekonomi. Pemuda bisa menjadi agen informasi, menyampaikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak kenaikan PPN serta cara menyikapinya.
  • Berinovasi dalam Kewirausahaan: Menciptakan peluang usaha yang adaptif terhadap perubahan kebijakan ekonomi. Pemuda yang kreatif dapat menciptakan produk atau jasa yang lebih hemat biaya untuk membantu masyarakat tetap memenuhi kebutuhannya dengan harga terjangkau.
  • Berpartisipasi dalam Diskusi Publik: Menyuarakan pendapat dan solusi konstruktif terkait kebijakan pemerintah.  Terlibat dalam diskusi publik, seminar, atau forum untuk

Kenaikan PPN ini ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, pemerintah butuh dana tambahan untuk pembangunan dan stabilitas ekonomi. Tapi di sisi lain, kebijakan ini bisa menekan daya beli masyarakat, terutama kelas menengah dan bawah. Pemerintah harus memastikan kebijakan ini diimbangi dengan subsidi, efisiensi anggaran, dan transparansi. Kalau nggak, dampaknya bisa lebih banyak negatifnya daripada positifnya. Oleh karena itu, meskipun kenaikan PPN dimaksudkan untuk meningkatkan penerimaan negara, pemerintah perlu mempertimbangkan dampak negatifnya terhadap daya beli masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan. Keseimbangan antara kebutuhan meningkatkan penerimaan negara dan menjaga daya beli masyarakat harus diperhatikan agar tujuan pembangunan dapat tercapai tanpa menimbulkan beban berlebihan bagi masyarakat.

Referensi :

  • Agnes Theodora. "Dampak Kenaikan Tarif PPN ke Penerimaan Negara Belum Tentu Optimal." Kompas.id.

  • "Asal Mula PPN dan Perkembangannya di Indonesia." PPAK.co.id.

  • "Dampak Kenaikan PPN 12% Bagi Pelaku UMKM." Legalitas.org.

  • Imamatul Silfia. "PPN 12 Persen, Paket Stimulus dan Dampak Terhadap Ekonomi." Antara News.

  • "PPN Naik Jadi 12% Mulai 2025, Apa Dampaknya pada Daya Beli Masyarakat?" BBC Indonesia.

  • Sood, Suemedha. "FAQs about the VAT." BBC.com, 2011. BBC.com

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
    Lihat Vox Pop Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun