Segenap perimba / rimbawan Maluku Utara menyelenggarakan Peringatan Hari Bhakti Rimbawan (HBR) ke-35 Provinsi Maluku Utara pada 16-18 Maret 2018. Peringatan HBR tersebut dipusatkan di lapangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate, Bastiong berupa  upacara bendera, penanaman pohon, perlombaan olahraga, jalan sehat keluarga dan aksi bersih lingkungan dari sampah.
HBR diperingati sebagai momentum perayaan terbentuknya Departemen Kehutanan --sebelum perubahan terakhir nomenklatur menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan /KLHK- pada tanggal 16 Maret 1983. Hal ini berawal pada pidato pembentukan Kabinet Pembangunan IV oleh Presiden Soeharto yang menyampaikan perlunya pemecahan beberapa Departemen yang akan dikelola secara lebih intensif, termasuk di dalamnya Departemen Pertanian yang saat itu masih membawahi sektor kehutanan. Pada era Presiden Joko Widodo, terjadi penggabungan Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup menjadi KLHK berdasar Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Menurut Ahmad Zakih, S.Hut.,M.Si., Ketua Panitia HBR Malut, tema kegiatan HBR tahun 2018 adalah "Melalui Bhakti Rimbawan Kita Tingkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Kesejahteraan Rakyat". Kegiatan ini bertujuan untuk memperkokoh jiwa korsa Rimbawan Malut, membangun koordinasi dan sinergi antarelemen LHK di Provinsi Maluku Utara dan penyadartahuan kepada masyarakat Malut pentingnya kelestarian lingkungan.
Peringatan HBR ke-35 Malut diawali dengan upacara bendera, diikuti kurang lebih 200 peserta, terdiri dari jajaran pimpinan dan staf Dinas Kehutanan, Unit Pelaksana Teknis KLHK di Malut dan para mitra LHK termasuk akademisi Prodi Kehutanan Unkhair dan Fakultas Kehutanan Universitas Nuku. Upacara tersebut dipimpin oleh Raduan, S.H. (Kepala Seksi Wilayah I Taman Nasional Aketajawe Lolobata) dan yang bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah H.M. Sukur Lila, S.Hut.,M.Si. selaku Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara.
Kegiatan perlombaan HBR tersebut terdiri dari balap karung, tarik tambang, tenis meja, domino, futsal, gendong istri dan goyang balon pasangan rimbawan. Kegiatan perlombaan tersebut memperebutkan hadiah berupa piala, bingkisan dan dana pembinaan bagi perlombaan tarik tambang dan futsal. Sebagai juara umum perlombaan tersebut adalah TN Aketajawe Lolobata.
Bias Egosektoral
Pada rapat pembubaran Panitia HBR Malut pada tanggal 20 Maret 2018, dilakukan evaluasi penyelenggaraan HBR ke-35 Provinsi Malut. Selain persiapan yang relatif singkat, sosialisasi kegiatan yang kurang intensif di kalangan rimbawan Malut, khususnya staf Dinas Kehutanan Provinsi, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi / Kabupaten/Kota, sejatinya masih terasa bias egosektoral dalam penyelenggaraan HBR tersebut. Diakui, penyelenggaraan HBR 35 tahun 2018 ini relatif sudah mulai inklusif dibanding perayaan HBR 34 tahun 2017 lalu, dimana panitia kegiatan relatif hanya Dinas Kehutanan Provinsi dan UPT KLHK. Kepanitiaan HBR 35 ini relatif tidak ekslusif rimbawan KLHK ataupun Dinas Kehutanan Provinsi Malut saja, tetapi telah melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi, Dinas LH Kota Tidore Kepulauan dan Dinas LH-Kebersihan Kota Ternate.
Namun, dalam pelaksanaan kegiatan HBR 35 tersebut, partisipasi instansi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Malut, Kota Ternate dan Tidore Kepulauan kurang optimal sebagaimana harapan saat awal pembentukan panitia HBR. Dinas LH Provinsi Malut sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan HBR 35 dikarenakan adanya asumsi sebagian staf / pegawai LH bahwa perayaan HBR (16 Maret) adalah 'milik' Rimbawan (pegawai Kehutanan ) dan di satu sisi Dinas LH telah ada perayaan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia setiap tanggal 5 Juni. Ternyata, cara pandang tersebut (bahwa HBR adalah milik Kehutanan an sich) tidak hanya pada staf / pegawai LH saja. Namun, bagi sebagian pegawai Dinas Kehutanan dan UPT Kementerian LHK, yang notabene bergerak murni di bidang Kehutanan, pun berpandangan sama dengan mitranya di bidang LH sehingga kehadiran / partisipasi Dinas LH pun kurang diperhitungkan.Â
 Ketika beberapa panitia berinisiatif memanggil / mengundang untuk berpartisipasi aktif di hari kedua dan ketiga,  pada hari kedua (pertandingan futsal), tim Dinas LH datang berpartisipasi. Kedatangan tim Dinas LH tidak diperhitungkan oleh tim UPT yang semula berharap menang WO atas Dinas LH. Ternyata, tim futsal Dinas  LH memenangi lomba atas Tim UPT, dan tragisnya tim Dinas LH menjadi pemenang pada lomba futsal tersebut. Tim futsal Dinas LH benar-benar menjadi 'kuda hitam' pada pertandingan tersebut, ibarat mendapatkan berkat terselubung, ablessing in disguise.
Rencana HBR 2019 : Sebuah Evaluasi
Bercermin dari hasil evaluasi kegiatan HBR 35 tahun 2018, segenap panitia HBR 35 -mewakili para rimbawan Malut- bertekad untuk menyelenggarakan HBR ke-36 tahun 2019 dengan lebih baik lagi. Adapun rencana yang disiapkan untuk kegiatan HBR berikutnya, antara lain :
- Perlombaan olahraga akan diadakan penambahan personil / petugas yang menangani masing-masing mata lomba;
- Persiapan HBR 2019 akan dikondisikan lebih dini (bulan Januari / Februari) dan puncak kegiatan HBR (tanggal 16 Maret) sebagai momen pemberian hadiah;
- Kegiatan sosial HBR akan dikembangkan lagi, semisal : Bhakti sosial, donor darah, dan lain-lain;
- Kegiatan perlombaan akan dikembangkan untuk anak dan remaja / kader Rimbawan dan bersifat edukatif dan tematik, semisal : mewarnai, menulis essay / mengarang, permainan / olahraga anak, dan sebagainya;
- Rimbawan / Dishut dan UPT KLHK akan dioptimalkan sebagai panitia utama (partisipasi total), sedangkan kawan-kawan LH dan mitra LHK lain sebagai pendukung / undangan, tanpa menafikan peran kawan-kawan LH sebagai 'saudara kembar';Â
- Doorprize tahun depan akan ditingkatkan jumlahnya meski bentuknya sederhana / kecil, sehingga bisa merata / menjangkau mayoritas peserta kegiatan;Â
- Peran pimpinan / pejabat struktural Dinas dan UPT KLHK (Kadishut dan Kepala UPT) akan lebih ditingkatkan untuk mengarahkan staf dalam berpartisipasi pada HBR
- Kegiatan perlombaan direncanakan adanya penarikan uang pendaftaran untuk partisipasi dan tanggung jawab peserta / instansi agar dapat digunakan dalam mendukung kegiatan olah raga tersebut, tanpa harus tergantung pada pengumpulan dana panitia, semisal : sewa gedung futsal, beli alat / perlengkapan lomba, dan sebagainya; dan
- Pembentukan media komunikasi antarpanitia secara intensif, semisal Grup WA Panitia HBR dibentuk sejak rapat pembentukan panitia dan berakhir setelah laporan Panitia HBR selesai dan terkirim ke parapihak.
1) Instansi pemerintah, terdiri atas : Dinas Kehutanan Provinsi Malut, Balai Pengelolaan DAS-HL Ake Malamo, Taman Nasional Aketajawe Lolobata, BKSDA Maluku SKW I Ternate, Dinas LH dan Kebersihan Kota Ternate, Dinas LH Kota Tidore Kepulauan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Malut, Pelabuhan Perikanan Nusantara - Ternate.
2) Swasta : PT. ANTAM, PT. SARBI, PT. ADT, PT. Telaga Bhakti, APHI Komda Maluku Utara, PT.Mohtra, dan D'wantys Hotel.
3) NGO : Forum DAS Moloku Kie Raha, Forum DAS Gamalama Kota Ternate, Pokja PPS Malut, AMAN Malut, Pro Fauna dan WALHI Malut.
4) Perguruan Tinggi : Prodi Kehutanan Unkhair, Fakultas Kehutanan - Pertanian Univ. Nuku, KMP DAS Unkhair dan KMP DAS Univ. Nuku.
 Sampai berjumpa kembali di Perayaan HBR ke-36 tahun 2019. Lestari hutanku - sejahtera rakyatku, syukur dofu-dofu,terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H