Mohon tunggu...
Muh Arbain Mahmud
Muh Arbain Mahmud Mohon Tunggu... Penulis - Perimba Autis - Altruis, Pejalan Ekoteologi Nusantara : mendaras Ayat-Ayat Semesta

Perimba Autis - Altruis Pejalan Ekoteologi Nusantara : mendaras Ayat-Ayat Semesta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Senjata Sejati TNI (Catatan Prestasi Prajurit Terlupa)

26 September 2017   13:51 Diperbarui: 26 September 2017   14:14 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SENJATA SEJATI TNI

(Catatan Prestasi Prajurit Terlupa) [1]

Oleh : Muh. Arba'in Mahmud [2]

 

"TNI Musnahkan 99 Senpi" (Malut Post, 29 November 2016). Judul salah satu berita media ini sempat mengaduk perasaan penulis mengenang peristiwa dramatis menjelang purna tugas Satgas Pamrahwan Yon Armed 12/Kostrad. Drama itu adalah perpisahan para santri TPQ Baitul Amanah -- Toboko dengan dua anggota Satgas pengasuhnya, Ustadz Pelda Anang Sudarsono dan Ustadz Kopda Hi. Daud Ali.

 

Hampir 50 santri lebih dan para wali santri berurai air mata seiring dengan dizkir asmaul husna, sejak dari Pos Satgas (eks. Gudang Bimoli-Toboko) hingga Pelabuhan Ahmad Yani. Peristiwa haru biru itu terulang empat kali lebih, sejak pertemuan wali santri, saat-saat terakhir mengaji, keberangkatan Satgas dari Pos hingga bertolaknya kapal TNI AL yang membawa Satgas kembali ke Jawa. Pemandangan dramatis tersebut turut disaksikan para aparat TNI, warga, pengunjung dan penumpang kapal di Pelabuhan Ahmad Yani. MasyaAllah!

 

Dua Serdadu Autis

 

Peristiwa haru tersebut berawal dari prestasi kedua prajurit tersebut, Pelda AS dan Kopda DA, yang terlupa dari liputan media ini. Penulis dan beberapa aktivis media sosial mengapresiasi kegiatan mereka hingga muncul sebutan untuk keduanya, 'serdadu autis'. Term 'serdadu autis' ini bukanlah frasa kata yang bermaksud merendahkan kapasitas seorang prajurit yang teruji di setiap medan tempur maupun pendidikan militer. Namun, hal ini bentuk apresiasi atas keistimewaan mereka, sesuatu yang jarang dimiliki orang lain, membuat dunia / aktivitas sendiri yang 'nyleneh' dan di balik 'kegilaan' tersebut melahirkan hal-hal positif dan manfaat bagi sesama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun