Diriwayatkan juga dari Said bin Jubair, beliau pernah mengatakan, "Jika sudah masuk sepuluh hari terakhir, aku melakukan mujahadah yang hampir tidak mampu aku lakukan."
Ibnu Abdil al-Hakam menyampaikan, "Jika masuk bulan Ramadhan, Imam Malik meninggalkan pembacaan Hadits dan majelis ilmu, kemudian memutuskan untuk membaca al-Qur`an dengan mushaf."
Hal serupa dilakukan oleh Sufyan ats-Tsauri. Kata Abdur-Razaq, "Sufyan ats-Tsauri ketika memasuki bulan Ramadhan meninggalkan seluruh ibadah, kecuali membaca al-Qur`an."
al-Qazwini (590 H), seorang ulama mazhab Syafi'i yang masuk golongan mereka yang bermujahadah dalam bulan Ramadhan. Aktivitas beliau agak berbeda dengan amalan-amalan para ulama lain.
Setelah shalat Tarawih, al-Qazwini membuka majelis tafsir al-Qur`an yang dihadiri banyak orang. Beliau menafsirkan surat demi surat semalam suntuk, hingga datang waktu shubuh. Kemudian beliau melakukan shalat Shubuh bersama para jamaah dengan kondisi masih terjaga wudhunya semenjak Isya'. Seakan tidak memiliki rasa lelah, setelah itu beliau mengajar di madrasah Nizhamiyah sebagaimana biasanya.
Begitulah semangat para salafus sholeh dalam melakukan ibadah di bulan Ramadhan. Â Semoga menjadi motivasi bagi kita dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan ini walaupun kita tidak bisa mengikuti kehebatan mereka minimal kita tidak melakukan aktivitas yang kurang produktif. Â Aamiin...
Sumber referensi :
- (https://www.asshiddiqiyah.com/2016/07/ramadhan-bulan-penuh-produktifitas.html)
- (https://hidayatullah.com/ramadhan/mutiara-ramadhan)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI