Otak Pembelajar
Pada hari jumat, 16 febuari 2024 Kelompok belajar (Kombel) SMAN 22 Jakarta mengadakan kegiatan berbagi praktik baik dengan tema Otak Pembelajar yang diambil dari judul buku Otak Pembelajar karya Dr.dr.Nurbaiti, M.KM dan Dipl.Ing.Haikal Djauhari, M.Sc. Alhamdulillah Kombel SMAN 22 Jakarta mendapatkan kehormatan yaitu pengarang bukunya sendiri yang menyampaikan materi tersebut. Â Acara tersebut diawali dengan sambutan dari kepala SMAN 22 Jakarta, Ibu Yunita Zana,S.Pd dan oleh ketua Kelompok belajar SMAN 22 Jakarta, Ibu Rosdianan,M.Pd.
Otak manusia adalah organ tubuh yang berada di dalam tempurung kepala manusia, berat otak manusia kurang lebih 1.300 gr sedangkan gajah berat otaknya 4.780 gr, lebih berat dari otak manusia.  Menurut  rasio antara berat otak dengan tubuh manusia maka rationya sekitar 2,1 %.  Sedangkan ratio berat otak dengan berat tubuh burung pipit sekitar 2,5%, lebih besar daripada manusia.  Namun ternyata kecerdasan tidak ditentukan dengan berat dan ratio otak.  Jadi terdapat rahasia otak manusia yang sangat misterius.  Diperkirakan otak manusia terbentuk dari sel neuron sebanyak 86 milyar sel dan diperkirakan ada 100 triliun koneksi sinaps.  Energi yang dibutuhkan otak manusia 17% s.d 20% dalam bekerja.
Ternyata otak manusia itu setiap detiknya senantiasa belajar, melalui informasi yang dilihat, didengar dan dirasakan. Kehebatan otak manusia menjadi misteri terbesar. Sehebat apapun ahli otak manusia (neurosains) belum sanggup menggalinya secara maksimal.
Cara kerja otak yaitu menyerap informasi yang kemudian dicerna dan disampaikan ke anggota tubuh untuk dilakukan tindakan. Â Tahapannya adalah penerimaan informasi, pemrosesan (filter), penyimpanan informasi (konstruksi) dan pengambilan infromasi (rekonstruksi).
Di bagian otak manusia ada yang namanya pre frontal cortex merupakan bagian otak yang terletak di belakang dahi yang memiliki fungsi untuk mengatur mengenai pemahaman, logika, konsentrasi, perencanaan, dan sikap kritis seseorang dalam menanggapi suatu hal.Â
Pada penelitian tahun 2008 seseorang dimasukan ke dalam scanning utk mengetahui kerja otak.  Diberikan tugas mengerjakan soal hitung menghitung, ketika mengerjakan soal tersebut terlihat aliran darah menyala dibagian pre frontal cortex. Secara tiba-tiba orang tersebut ditusuk jarum, karena kaget dan emosi maka bagian otak amigdalanya menyala karena aliran dara mengalir ke bagian tersebut.  Amigdala adalah sebuah organ di dalam otak besar yang berfungsi dalam mengatur emosi dan ingatan yang berhubungan dengan rasa takut dan bahagia menyala. Karena emosi dan rasa marah ini menyebabkan  aliran darah ke pre frontal cortex terblokir.  Hal ini yang menyebabkan proses berpikir rasionalnya terganggu.
Pelajaran yang bisa diambil adalah ketika seseorang itu emosi tidak bisa berpikir secara rasional. Bagi orang tua jangan mengantarkan anaknya dalam keadaan marah, karena anak akan terganggu emosinya yang menyebabkan otak mereka akan terganggu dalam berpikir rasionalnya atau proses menerima pelajaran dari gurunya. Â Begitupun seorang pendidikan tidak baik ketika mengajar dalam keadaan emosi yang menyebabkan pendidik dan peserta didiknya terganggu dalam kegiatan pembelajaran. Â Maka tipsnya adalah tetap menjaga emosi anak didik untuk tetap berada pada emosi pendidik agar mempercepat mensupport kerja otak yg rasional.
Belajar dan membentuk karakter itu seperti membuat jejak kaki yang melewati lapangan rumput. Karena kecendrungan manusia memilih yg gampang dan mengambil jalan pintas. Jika jejak itu dilewati berulang-ulang, maka akan lancar. Â Maka dalam proses belajar kegiatan mengulang itu penting, sehingga akhirnya menjadi habit dan reflek.
Baca juga :Â orang-tua-harus-tahu-pendidikan-anak-usia-dini
Semoga sedikit ilmu tentang otak manusia yang saya kutip dari kegiatan praktik baik Kelompok Belajar SMAN 22 Jakarta dapat menambah wawasan bagi kita semua, khususnya bagi para orang tua dan pendidik. Â Sehingga anak-anak kita mendapatkan prestasi yang memuaskan