Sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan aku tidak ada daya untuk menentukan, Engkaulah yang mengetahui dan aku tidaklah tahu apa-apa, Engkaulah yang Maha Mengetahui perkara gaib. Ya Allah sekiranya Engkau mengetahui bahwa perkara ini (lalu menyebutkan masalahnya) adalah baik bagiku saat ini dan di waktu yang akan datang, atau baik bagi agamaku dan kehidupanku serta masa depanku maka tentukanlah itu untukku dan mudahkanlah ia bagiku lalu berkatilah. Ya Allah apabila Engkau mengetahui bahwa perkara itu buruk bagiku untuk agamaku dan kehidupanku dan masa depan perkaraku, atau bagi urusanku saat ini dan di masa mendatang, maka jauhkanlah ia dariku dan tentukanlah bagiku perkara yang lebih baik darinya, apapun yang terjadi, lalu ridlailah ia untukku". (H.R. Ahmad, Bukhari dan Ashabussunan).
Kapan sebaiknya kita melakukan sholat Istikharah?
Waktu melakukan sholat istikharah tidak ada ketentuan pasti, namun sebaiknya pada malam hari, karena pada malam hari cendrung lebih tenang dan khusyuk dibandingkan siang hari.  Lebih utama lagi pada saat sepertiga malam, karena pada saat itulah saat-saat mustajab yaitu saat kemungkinan besar  do'a kita dikabulkan.  Sebaiknya sholat istikharah dilakukan berkali-kali sampai ada petunjuk Allah SWT kepada kita.
Bagamana ciri petunjuk itu datang?Â
Kita dikarunia Allah SWT. panca indra, akal dan hati. Dengan apa yang dikaruniakan Allah SWT Â tersebut, kita dituntut bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, memiliki kemampuan untuk menganalisa dan menentukan pilihannya dalam urusan dunia. Selain itu, Islam juga mengajarkan kepada kita bagaimana menentukan apakah perkara tersebut baik atau buruk, yaitu dengan ciri hati menjadi tenang. Â Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. yang artinya: "Kebaikan adalah apa yang membuat hati tenang dan mejadikan nafsu tenang, keburukan adalah apa yang membuat hati gelisah dan menimbulkan keraguan" (H.R. Ahmad).
Oleh sebab itu dalam proses meminta petunjuk kepada Allah SWT. tidak boleh di dalam hati berat terhadap salah satu pilihan. Â Hati dan pikiran kita harus netral dan pasrah kepada Allah SWT. Sebagaimana seseorang yang mempunyai beberapa calon istri, Â maka pada saat proses meminta dipilihkan kepada Allah SWT. si calon suami tidak boleh cendrung pada salah satu wanita karena kecantikannya, karena kecerdasannya, karena kekayaannya atau karena keturunannya. Â Begitupun saat memohon petunjuk pada Allah SWT, dalam pemilu, maka kita tidak boleh egois, tidak boleh cendrung kepada caleg atau capres karena hartanya, karena jabatannya, karena janji-janji manisnya tapi netralkan dan pasrahkan pada Allah SWT, semata.
Dengan ikhtiar sholat istikharah ini, semoga kita diberikan petunjuk oleh Allah SWT. siapa yang harus dipilih dalam pemilu kali ini. Bangsa Indonesia diberikan pemimpin yang bisa membawa kebaikan bagi bangsa ini di masa depan. Â Selain itu, semoga kita diberikan keringanan di akhirat kelak ketika dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. aamiin ya robbal'aalamiin. Â Wallahu'alam bishowab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H