Mohon tunggu...
Muh Anugrah Islami
Muh Anugrah Islami Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa - Ekonomi syariah

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Parepare

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Merajut Harmoni di Lereng Merbabu: Pelajaran Berharga dari Toleransi Antarumat Beragama

1 Januari 2025   12:16 Diperbarui: 1 Januari 2025   11:15 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Journal Nusantara)

Indonesia adalah rumah bagi berbagai agama dan budaya yang hidup berdampingan. Dalam keberagaman ini, toleransi menjadi fondasi utama untuk menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. Namun, toleransi tidak terjadi begitu saja; ia perlu dipupuk melalui tindakan nyata dan kesadaran kolektif. Salah satu contoh yang menginspirasi datang dari lereng Gunung Merbabu, di mana warga Kampung Susuru, yang mayoritas beragama Islam dan Buddha, dengan penuh semangat turut memeriahkan perayaan Natal bersama umat Kristiani. Sebuah cerminan indah dari kerukunan antarumat beragama yang layak dijadikan teladan.

Toleransi antarumat beragama adalah wujud nyata dari penghormatan terhadap perbedaan. Ia bukan hanya tentang menerima keberagaman, tetapi juga tentang merayakan kebersamaan dalam perbedaan. Peristiwa di Kampung Susuru menjadi bukti bahwa harmoni bisa dirajut di tengah keberagaman agama, dan hal ini mengajarkan kita betapa pentingnya menjunjung nilai-nilai toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.

Di Kampung Susuru, warga Muslim dan Buddha berpartisipasi dalam perayaan Natal dengan penuh sukacita. Mereka membantu memasang dekorasi, menghadiri acara, dan menyemarakkan suasana perayaan tanpa sedikit pun kehilangan identitas keagamaan masing-masing. Tindakan ini menunjukkan bahwa perbedaan agama tidak menjadi penghalang untuk berbagi kebahagiaan dan menjalin persaudaraan. Harmoni yang tercipta di kampung ini adalah bukti bahwa keberagaman, jika dipandang sebagai kekayaan, mampu menyatukan, bukan memecah belah.

Apa yang terjadi di Kampung Susuru adalah contoh nyata dari toleransi yang hidup. Sebagai seorang penulis, saya melihat tindakan ini sebagai simbol keberanian melawan prasangka dan ketakutan yang sering kali menjadi akar intoleransi. Partisipasi aktif warga dalam perayaan agama lain menunjukkan sikap inklusif dan keterbukaan yang sangat dibutuhkan di tengah dunia yang sering kali terpecah oleh perbedaan. Ini bukan sekadar soal membantu, tetapi juga soal menghormati dan memahami.

Toleransi antarumat beragama sangat penting karena ia menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis. Dalam masyarakat yang saling menghormati, konflik agama dapat diminimalkan, dan semua pihak dapat hidup berdampingan dengan damai. Sebaliknya, tanpa toleransi, dunia akan dipenuhi oleh prasangka, diskriminasi, dan perpecahan. Tidak adanya toleransi akan memicu ketegangan sosial yang berujung pada kekerasan, seperti yang telah kita saksikan di berbagai belahan dunia.

Al-Qur'an sendiri menganjurkan toleransi antarumat beragama, salah satunya melalui QS. Al-Kafirun (109:6):

"Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku."

Ayat ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk menjalankan agamanya masing-masing tanpa paksaan. Selain itu, dalam QS. Al-Hujurat (49:13), Allah berfirman:

"Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."

Ayat ini menegaskan bahwa perbedaan adalah sunnatullah, dan tugas manusia adalah menjadikannya sebagai jalan untuk saling mengenal dan memperkuat tali persaudaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun